Penerapan model group investigation berbantuan media konkret untuk meningkatkan hasil Belajar siswa kelas ii sdn 1 mejobo kudus
Main Author: | CAHYONO, TAUFIQ ARDY |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umk.ac.id/14003/1/HALAMAN%20JUDUL.pdf http://eprints.umk.ac.id/14003/2/BAB%20I.pdf http://eprints.umk.ac.id/14003/3/BAB%20II.pdf http://eprints.umk.ac.id/14003/4/BAB%20III.pdf http://eprints.umk.ac.id/14003/5/BAB%20IV.pdf http://eprints.umk.ac.id/14003/6/BAB%20V.pdf http://eprints.umk.ac.id/14003/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.umk.ac.id/14003/8/LAMPIRAN.pdf http://eprints.umk.ac.id/14003/ |
Daftar Isi:
- Proses pembelajaran yang kovensional menggunakan metode ceramah dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar. Hal ini dibuktikan dengan kenyataan yang ditemui di SDN 1 Mejobo Kudus. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa, aktivitas siswa dan keterampilan mengajar guru menggunakan model Group Investigation berbantuan media konkret pada mata pelajaran matematika dan bahasa indonesia. Group Investigation adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarai melalui investigasi. Model pembelajaran ini menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam keterampilan proses berkelompok. . Subjek penelitian ini sebanyak 24 siswa. Teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, Observasi dan tes. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data kualitatif dan kuantitatif Media konkret merupakan objek berupa benda nyata maupun tiruan yang memiliki bentuk digunakan pengajar dalam melakukan pembelajaran dengan tujuan siswa mampu dengan mudah memahami materi pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pengetahuan Bahasa indonesia siklus I siswayang tuntas dengan persentase 77% dan yang tidak tuntas dengan persentase 23% sedangkan siklus II siswa yang tuntas dengan presentase 91% dan yang tidak tuntas sebanyak 9%. Pengetahuanmatematika siklus I siswa yang tuntas dengan persentase 75%dan yang tidak tuntas dengan persentase 35% sedangkan siklus II siswa yang tuntas dengan persentase89% dan yang tidak tuntas dengan persentase 11%. Aktivitas matematika siklus I siswa yang tuntas dengan presentase 84% dan yang tidak tuntas dengan persentase 16%. Sedangkan siklus II siswa yang tuntas dengan persentase 100%. Aktivitas Bahasa Indonesia siklus I siswa yang tuntas dengan persentase 88% dan yang tidak tuntas 12% sedangkan siklus II siswa yang tuntas dengan persentase 100%. Keterampilan guru siklus I dengan persentase 64% sedangkan siklus II dengan presentase 84%.