Subjective well being pada wanita pasca bercerai
Main Author: | NOVIANTI, ERINA |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umk.ac.id/13768/1/HAL%20JUDUL.pdf http://eprints.umk.ac.id/13768/2/BAB%20I.pdf http://eprints.umk.ac.id/13768/3/BAB%20II.pdf http://eprints.umk.ac.id/13768/4/BAB%20III.pdf http://eprints.umk.ac.id/13768/5/BAB%20IV.pdf http://eprints.umk.ac.id/13768/6/BAB%20V.pdf http://eprints.umk.ac.id/13768/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.umk.ac.id/13768/8/LAMPIRAN.pdf http://eprints.umk.ac.id/13768/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mengenai Subjective well being pada wanita pasca bercerai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aspek-aspek Subjective Well Being Pada Janda Pasca Perceraian. Adapun informan dalam penelitian ini adalah janda cerai yang sudah mempunyai anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomelogis. Fenomenologikal suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok seseorang dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara. Metode analisis data menggunakan coding. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ketiga informan memiliki afek negatif lebih dominan dibanding afek positif serta memiliki kepuasan hidup saat menjadi ibu tunggal saat ini. Afek negatif seperti perasaan sedih, khawatir, marah, iri, dan tertekan muncul beberapa waktu saat mengalami kesedihan pasca bercerai ketiga informan membutuhkan waktu yang lama untuk menyembuhkan luka batin.merasa iri dengan keluarga yang utuh, serta tertekan dengan keadaannya ketika hendak memutuskan bercerai perasaan marah susah dalam mengontrol emosi, rasa sedih sebagai bentuk afek negatif pada saat akan bercerai, memiliki kekhawatiran akan kemampuan membesarkan anak nantinya. Kondisi pasca bercerai ketiga informan memiliki beban dalam hal ekonomi yang masih minim. Masalah sosial yang mereka hadapi adalah adanya komentar-komentar negatif dari orang-orang disekitar mereka mengenai keadaan mereka sebagai janda. Adanya keluarga, teman, dan anak membantu mereka menghadapi permasalahan-permasalahan mereka dengan memberi dukungan.