Daftar Isi:
  • Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kabupaten Kudus yang bekerja sama dengan Sukun Kudus membuat sebuah klub yang bernama PTM Sukun Kudus untuk membina dan menjadikan atlet tenis meja di Kabupaten Kudus mampu berprestasi dalam bidang olahraga tenis meja nasional dan internasional. Sebelum mengikuti sebuah ajang kompetisi pada event kejuaraan, pelatih PTM Sukun Kudus melakukan proses penyeleksian terhadap atlet binaan PTM Sukun Kudus yang akan bertanding pada event kejuaaraan tersebut. Penyeleksian ini di butuhkan ketajaman dan kejelihan seorang pelatih dalam melakukan penilaian terhadap seorang atlet. Untuk mendapatkan atlet dengan kategori dan kriteria yang berbeda-beda tentu akan menjadi suatu permasalahan yang sulit dalam mendapatakan atlet untuk mengikuti event kejuaraan, biasanya pelatih menggunakan cara mempertandingkan atlet satu dengan yang lainnya. Cara tersebut dianggap kurang optimal dan adanya kecemburuan terhadap atlet yang belum terpilih dikarenakan tidak memperhatikan berbagai aspek kriteria yang ada sehingga akan menjadikan sistem tersebut tidak dapat menjangkau potensi semua atlet. Masalah tersebut dapat diatasi dengan sitem pendukung keputusan yang terkomputerisasi menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting). Kelebihan yang dimiliki metode SAW ini berdasarkan bobot yang sudah ditentukan dalam setiap kriteria, kemudian dilakukan perangkingan untuk menyeleksi alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang ada. Dengan metode ini diharapkan memberikan rekomendasi kepada pelatih PTM Sukun Kudus dalam pengambilan keputusan untuk menentukan atlet yang diseleksi secara objektif sesuai kemampuan dan kriteria-kriteria untuk mengikuti event kejuaraan.