Daftar Isi:
  • Kualitas pembelajaran terpenuhi jika segala aspek yang mendukung proses pembelajaran terpenuhi. Suatu pembelajaran dikatakan berkualitas jika adanya sinergi antara sinergis guru, siswa, kurilukulum dan bahan belajar,media, fasilitas, dan sistem pembelajarannya yang menjadikan hasil pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Guru masih dominan dalam pembelajaran dan ketergantungan siswa terhadap guru harus dikurangi. Peneliti mengadakan penelitian untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problem based learning dan think pair share terhadap kualitas pembelajaran pada siswa SD Kelas VI di Gugus Diponegoro Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Penelitian ini menggunakan penelitian eksprimen dengan tehnik penelitian melalui tes, observasi, dan dokumentasi. Populasi penelitian sebanyak 72 Gugus Sekolah dengan data 5.101 guru dan 96.022 siswa dengan sampel Gugus Diponegoro pada siswa kelas VI SD Negeri Wonosari, SD Negeri Jali 2, dan SD Negeri Weding 4. Hasil penelitian menggunakan model pembelajaran problem based learning terhadap kualitas pembelajaran matematika, siswa mampu mencapai rata rata kelas sebesar 84,83 dan ketuntasan belajar 97%. Pengaruh model pembelajaran think pair share, siswa mampu mencapai rata rata kelas sebesar 82,73 dan ketuntasan belajar 95%. Nilai t sat atau F hitung = 0,821sedangkan t critical two-tail atau t tabel sebesar 2,014. Maka kesimpulan Ho pengaruh perlakuan kelas eksprimen diterima karena F hitung < F tabel yaitu 0,821<2,014. Berdasarkan penelitian guru disarankan perlu meningkatkan kualitasnya dan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar kualitas pembelajaran siswa meningkat.