Pengaruh kompos kulit biji kopi dan pupuk npk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (allium ascalonicum l.) pada tanah mediteran cokelat
Main Author: | Labibah, Nufaisah |
---|---|
Format: | Bachelors NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umk.ac.id/13083/1/HAL.%20JUDUL.pdf http://eprints.umk.ac.id/13083/2/BAB%20I.pdf http://eprints.umk.ac.id/13083/3/BAB%20II.pdf http://eprints.umk.ac.id/13083/4/BAB%20III.pdf http://eprints.umk.ac.id/13083/5/BAB%20IV.pdf http://eprints.umk.ac.id/13083/6/BAB%20V.pdf http://eprints.umk.ac.id/13083/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.umk.ac.id/13083/8/LAMPIRAN.pdf http://eprints.umk.ac.id/13083/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis kompos kulit Biji kopi dan pupuk NPK Phonska terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascalonicum L.) Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, dengan ketinggian 27 meter diatas permukaan laut (mdpl) dan jenis tanah mediteran coklat dengan pH 5, dilaksanakan bulan Oktober-Desember 2019. Penelitian faktorial berdasar pada pola Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dua faktor dan 3 kali ulangan sebagai blok. Faktor pertama yaitu kompos kulit biji kopi terdiri dari 3 aras yaitu : K0 (0 ton/ha), K1 ( 15 ton/ha), dan K2 (30 ton/ha), sedangkan faktor kedua yaitu dosis pupuk NPK Phonska terdiri dari 3 aras yaitu P1 (300 kg/ha), P2 (600 kg/ha), dan P3 (900 kg/ha). Hasil penelitian menunjukkkan bahwa perlakuan kompos kulit biji kopi berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, bobot umbi segar perpetak dan bobot kering konsumsi per petak bawang merah (Allium ascalonicum L.), pada peningkatan dosis kompos kulit biji kopi ternyata menurunkan pertumbuhan dan hasil bawang merah. Perlakuan dosis pupuk NPK Phonska tidak berpengaruh pada semua parameter yang diamati kecuali pada tinggi tanaman umur 2 MST, tidak terdapat interaksi antara kedua perlakuan yang dicobaan. Hasil tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan K0P1 yaitu 2,926 kg/petak dan hasil terendah dicapai pada perlakuan K2P3 yaitu 1,855 kg/petak pada bobot umbi segar per petak.