Daftar Isi:
  • Pembelajaran matematika di sekolah dasar masih menggunakan metode konvensional sehingga minat dan hasil belajar siswa belum optimal. Model Guided Discovery Learning dapat dijadikan salah satu metode alternatif dalam mengoptimalkan minat dan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis perbedaan rata-rata hasil belajar antara siswa kelas IV sekolah dasar yang diajar menggunakan model Guided Discovery Learning berbantuan media papaku dengan siswa yang diajar dengan menggunakan metode konvensional, (2) Menganalisis pencapaian kriteria ketuntasan minimal pada siswa kelas eksperimen secara individu dan klasikal. Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif Eksperimen yang dilaksanakan dikelas IV SD Unggulan Muslimat NU Kudus. Terdapat 2 sampel kelas, yaitu: kelas IV Al-Mahally sebagai kelas kontrol dan kelas IV Al-Maraghy sebagai kelas eksperimen. Variabel bebas adalah model pembelajaran guided discovery learning, sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan selama 3 kali pertemuan pembelajaran. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data awal meliputi uji normalitas data, uji homogenitas data, dan uji kesamaan rata-rata, sedanfkan analisis data akhir meliputi uji normalitas data, uji homogenitas data, dan uji hipotesis penelitian yang terdiri dari uji perbedaan rata-rata dan uji ketuntasan belajar Hasil penelitian menunjukkan, (1) perbedaan rata-rata hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan model Guided Discovery Learning berbantuan media papaku dengan siswa yang diajar dengan menggunakan metode konvensional. Rata-rata tes hasil belajar matematis siswa adalah 80,39 untuk kelas eksperimen dan 60,57 untuk kelas kontrol, 2) Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model Guided Discovery Learning berbantuan media papaku dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) secara individual maupun klasikal.