Daftar Isi:
  • Seperti yang kita ketahui, bahasa Inggris penting walaupun bukan bahasa kita. Dalam bahasa Inggris ada 4 standar yang harus dipenuhi, mulai dari berbicara, membaca, mendengar, dan menulis. Salah satu standarnya adalah menulis. Yang mana dapat membantu untuk mengungkapkan ide, perasaan, dan pendapat dalam bentuk tulisan. Menulis menjadi hal yang sulit untuk siswa karena menulis membutuhkan bahasa yang representative. Dalam penelitian ini peneliti focus pada kemampuan menulis deskriptif teks oleh siswa kelas sepuluh SMA Negeri 1 Pecangaan Jepara. Dalam mempelajari deskriptif text, mereka masih mempunyai kesulitan untuk memhami dan menulis deskriptif teks. Dalam kasus ini, peneliti memberikan solusi untuk membuat siswa lebih mudah dan tertarik dalam bahasa inggris, yaitu menggunakan silent movie. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa perbedaan dalam Kemampuan Menulis Deskriptif Teks Oleh Siswa Kelas Sepuluh SMA Negeri 1 Pecangaan Jepara Tahun AJaran 2019/2020 Setelah Diajar Menggunakan Silent Movie. Desain penelitian ini adalah kuantitatif eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas sepuluh SMA Negeri 1 Pecangaan Jepara, peneliti memilih X IPS 3 sebagai sampel dengan menggunakan cluster random sampling. Peneliti menggunakan pre-test dan post test dengan test tertulis sebagai instrument penelitian. Hasil pre-test menunjukkan bahwa nilai rata rata adalah 61,1, sedangkan rata rata post=test adalah 74,1. Perhitungan t-test menunjukkan t(obtained) = 7.6 > t(critical) = ±2.042 yang berarti ada perbedaan signifikan dalam Kemampuan Menulis Deskriptif Teks oleh SIswa Kelas Sepuluh SMA Negeri 1 Pecangaan Jepara Tahun Ajaran 2019/2020 Setelah Diajar Menggunakan Silent Movie. Itu bias membuat siswa menikmati dan lebih aktf dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa Silent Movie dapat menjadi media yang efektif untuk membantu siswa dalam belajar bahasa Inggris khususnya pada siswa tahun pertama di SMA yang belajar tentang deskriptif teks. Dia menyarankan bahwa guru bisa menggunakan silent movie sebagai media, jadi siswa dapat dengan mudah memahami materi.