Daftar Isi:
  • Diperlukan strategi pembelajaran dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris agar siswa mudah memahaminya. Dalam mengajar Bahasa Inggris, guru dituntut untuk dapat mengajar dengan metode yang tepat dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat agar siswa memahami dengan baik pelajaran yang akan dipelajari. Oxford (1990:8) menyatakan bahwa strategi pembelajaran bahasa adalah tindakan spesifik yang diambil oleh peserta didik untuk membuat pembelajaraan lebih mudah, lebih cepat, lebih menyenangkan, lebih mandiri, lebih efektif, dan lebih dapat dipindahkan ke situasi baru. Jadi, tanpa strategi pembelajaran, siswa tidak dapat mengerti dengan cepat dan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mendeskripsikan strategi pembelajaran yang digunakan oleh siswa laki-laki dan perempuan kelas X di SMA Muhammadiyah Kudus; (2) mengetahui efek strategi pembelajaran yang digunakan oleh siswa laki-laki dan perempuan kelas X di SMA Muhammadiyah Kudus terhadap prestasi pelajaran bahasa Inggris. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kualitatif. Dimana penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data. Subjek dalam penelitian ini adalah 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan kelas X MIPA 3 di SMA Muhammadiyah Kudus di tahun akademik 2018/2019. Peneliti menggunakan persentase dan deskripsi untuk analisis data. Peneliti juga menggunakan hasil ujian siswa untuk mengetahui afek dari strategi pembelajaran terhadap prestasi Bahasa Inggris mereka. Hasil riset ini membuktikan bahwa siswa laki-laki pada dasarnya menggunakan banyak strategi dalam belajar, tetapi kebanyakan dari mereka cenderung menggunakan strategi kognitif. Dan siswa perempuan pada dasarnya juga menggunakan banyak strategi dalam belajar, tetapi kebanyakan dari mereka menggunakan strategi metakognitif. Dan hasil dari hasil ujian siswa menunjukan bahwa strategi pembelajaran mempunyai efek yang baik untuk siswa laki-laki dan perempuan terhadap prestasi Bahasa Inggris mereka. Kesimpulan penelitian ini adalah setiap siswa mempunya cara belajar yang berbeda, baik laki-laki mapun perempuan. Satu strategi pembelajaran tunggal tidak dapat digunakan oleh semua siswa meskipun strategi pembelajaran dianggap efektif atau efisien. Masalah mungkin disebabkan oleh masalah pribadi dan faktor lain, termasuk perbedaan gender. Jadi, akan lebih baik jika guru Bahasa Ingris mencari informasi tentang strategi pembelajaran siswa dalam pelajaran Bahasa Inggris untuk mengetahui strategi pembelajaran apa yang harus diterapkan di dalam kelas. Terakhir, peneliti berharap bahwa akan lebih baik jika guru SMA Muhammadiyah Kudus kadang menggunakan strategi kognitf dan kadang juga menggunakan strategi metakognitif.