Daftar Isi:
  • Permasalahan yang ada di SDN 2 Ploso adalah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih rendah. Guru terbatas dalam menggunakan model dan media dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peningkatan keterampilan mengajar guru, aktivitas belajar siswa, dan kemampuan pemecahan masalah matematis menggunakan model pembelajaran Problem Solving berbantuan media kolase. Kemampuan pemecahan masalah merupakan suatu proses untuk menemukan ide atau pola untuk menyelesaikan masalah. Model Problem Solving yaitu suatu perencanaan pembelajaran yang dirancang untuk melatih kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan baik secara kelompok maupun individu. Agar mendapatkan hasil yang masksimal dalam pelaksanaannya, peneliti menggunakan media kolase yang berarti media yang memanfaatkan teknik menempel dalam pembuatannya, dengan menempelkan berbagai bahan pada kertas yang bergambar. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di SDN 2 Ploso dengan subjek penelitian siswa kelas V dan peneliti sebagai guru, berlangsung 2 siklus dengan 2 pertemuan setiap siklusnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterampilan mengajar guru dengan skor rata-rata siklus 1 2,81 (baik) dan 3,37 (sangat baik) pada siklus 2.Peningkatan aktivitas belajar siswa siklus 1 65,15 (cukup) menjadi 76,91 (baik) pada siklus 2. Tes kemampuan pemecahan masalah matematis juga mengalami kenaikan nilai rata-rata siklus 1 71,29 (cukup) dan 80,59 (baik) pada siklus 2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa model Problem Solving berbantuan media kolase yamg diterapkan di kelas V SDN 2 Ploso dapat meningkatkan keterampilan mengajar guru, aktivitas belajar siswa, dan kemampuan pemecahan masalah matematis. Disarankan terhadap guru untuk menggunakan model Problem Solving berbantuan media kolase agar siswa mampu meyelesaikan soal pemecahan masalah matematis.