Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis dan interval pemberian pupuk organik cair urin sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.).Penelitian dilaksanakan di Desa Nalumsari Dukuh Nglau Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara dengan ketinggian 64 meter di atas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Mei 2019. Penelitian merupakan percobaan faktorial (4 x 2) denganrancangan acak kelompok lengkapyang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama dosis pupuk organik cair urin sapi yang terdiri dari empat aras: tanpa pupuk organik cair urin sapi (p0), dosis 400 L/ha (p1), dosis 800 L/ha(p2) dan dosis 1200 L/ha (p3). Faktor kedua adalah interval pemberian pupuk organik cair urin sapi terdiri: 7 hari sekali (i1) dan 14 hari sekali (i2). Sehingga diperoleh 8 kombinasi perlakuan yang masing-masing diulang tiga kali (ulangan sebagai kelompok). Perlakuan dosis pupuk organik cair urin sapi berpengaruh sangat nyata terhadaptinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi per rumpun, bobot umbi segar per rumpun, bobot umbi segar per petak, bobot umbi kering per rumpun, dan bobot umbi kering konsumsi per petak. Dosis 1200 L/hamemberikan bobot umbi segar per petak tertinggi (878,33 g/petak), sedangkan hasil terendah diperoleh tanpa pupuk organik cair uri sapi (548,33 g/petak).Perlakuan interval pemberian pupuk organik cair urin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap bobot umbi segar per petak, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi per rumpun, diameter umbi per rumpun, bobot umbi segar per rumpun, bobot umbi kering per rumpun, dan bobot umbi kering konsumsi per petak. Interval 7 hari sekali memberikan bobot umbi segar per petak tertinggi (737,25 g/petak). Tidak terdapat interaksi antara perlakuan dosisdan interval pemberian pupuk organik cair urin sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah.