Daftar Isi:
  • Rendahnya prestasi yang berkaitan dengan pengetahuan siswa, kurangnya antusias siswa pada mata pelajaran matematika, dan banyaknya keluhan siswa bahwa matematika adalah mata pelajaran yang membosankan dan sulit sehingga siswa memiliki kepercayaan diri yang kurang, siswa yang tampil di depan kelas kurang cerdas, ia merasa gugup, cemas, dan takut terutama jika diperintahkan oleh guru untuk mengerjakan tugas di depan kelas. Penelitian ini merupakan penelitian mix methods yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Gondosari. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Concurrent embedded dengan desain penelitian berupa kombinasi kuantitatif dan kualitatif dengan bobot yang berbeda. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, dokumentasi dan tes. Hasil penelitian menunjukan, kelas yang dikenakan model learning cycle memiliki nilai rata-rata sebesar 67,5 dengan ketuntasan klasikal sebesar 51%. Sedangkan kelas kontrol, didapatkan nilai rata-rata sebesar 57,6. Hasil uji t, di dapat t hitung 3,291 sedangkan t tabel 1,997. Dikarenakan thitung> ttabel, maka dapat ditunjukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika siswa. Keterampilan matematika siswa memiliki predikat perlu bimbingan dengan rata-rata sebesar 68,9. Sikap percaya diri siswa yang dikenakan model pembelajaran learning cycle memiliki rata-rata persentasi sebesar 64,84 dengan kategori perlu bimbingan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa: (1) terdapat perbedaan rata-rata tes prestasi belajar matematika antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol; (2)keterampilan siswa kelas IV yang menerima pembelajaran learning cycle berbantuan media puzzle mathematics memiliki rata-rata predikat perlu bimbingan; (3) sikap percaya diri pada kelas eksperimen memiliki kategori sedang; dan (4) pengetahuan matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar yang menerima learning cycle berbantu puzzle mathematics tidak dapat memenuhi kriteria keefektifan pembelajaran learning cycle secara klasikal yaitu diperoleh hasil P-value >1/2 αyaitu 0,0005 < 0,025. Sehingga pembelajaran learning cycle kurang efektif terhadap prestasi belajar matematika