The Drilling Technique Used in Teaching Vocabulary for the Students in Fifth Grade of SD 03 Demaan Kudus in Academic Year 2011/2012

Main Author: Mutiawati, Enda
Format: Bachelors NonPeerReviewed application/pdf application/vnd.ms-powerpoint
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umk.ac.id/1120/1/HAL._JUDUL.pdf
http://eprints.umk.ac.id/1120/2/BAB_I.pdf
http://eprints.umk.ac.id/1120/3/BAB_II.pdf
http://eprints.umk.ac.id/1120/4/BAB_III.pdf
http://eprints.umk.ac.id/1120/5/BAB_IV.pdf
http://eprints.umk.ac.id/1120/6/BAB_V.pdf
http://eprints.umk.ac.id/1120/7/BAB_VI.pdf
http://eprints.umk.ac.id/1120/8/SIDANG.pptx
http://eprints.umk.ac.id/1120/
Daftar Isi:
  • Mutiawati, Enda. 2012. Drilling Teknik yang Digunakan oleh Guru dalam Pengajaran Kosakata untuk Siswa Kelas 5 SD 03 Demaan Kudus Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi: English Education Department, Teacher Training and Education Faculty, Muria Kudus University. Advisor: (1) Nuraeningsih, S.Pd, M.Pd. (2) Dra. Hj. Sri Endang Kusmaryati, M.Pd. Kata Kunci : Teknik Drilling, Pengajaran Kosakata. Pada abad ke 1940 hingga tahun 1960, audio lingual sangat mengandalkan pada sebuah teknik, yang disebut Teknik Pengulangan. Teknik ini bertujuan untuk membentuk sebuah kebiasaan. Atas dasar kenyataan tersebut, banyak guru menerapkan Teknik Pengulangan tersebut dalam proses belajar mengajar, terutama guru yang mengajar di kelas lima siswa di SD 03 Demaan Kudus. Teknik Pengulangan adalah teknik pengajaran yang efektif yang digunakan olrh guru untuk melakukan pengulangan pada siswa. Dengan meminta pengulangan setelah guru berkata. Pengulangan-pengulangan tersebut mampu membuat siswa ingat tentang materi yang diajarkan. Dengan menggunakan Teknik pengulangan, hal itu akan meningkatkan kemampuan siswa dalam empat keterampilan, Teknik Pengulangan tersebut akan mengulang pada pembuatan kalimat yang benar dan pengulangan pengucapan yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses Teknik Pengulangan yang digunakan oleh guru pada pengajaran kosakata untuk siswa kelas lima SD 03 Demaan Kudus pada tahun akademik 2011/2012, dimana adapun langkah-langkahnya adalah pendengaran praktek, peradaptasian, pemilihan dan pelatihan. Deskriptif digunakan untuk merancang penelitian ini. Karena data dari penelitian ini adalah proses Teknik Pengulangan yang digunakan oleh guru dalam pengajaran kosakata untuk siswa kelas lima SD 03 Demaan Kudus pada tahun akademik 2011/2012. Kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan model langkah proses Teknik pengulangan yang dikemukakan oleh Richard dan Rodgers (2001). Hasil analisis menunjukkan bahwa proses Teknik pengulangan yang digunakan oleh guru dalam pengajaran kosakata untuk siswa kelas lima SD 03 Demaan Kudus sesuai dengan model dan Richard dan Rodgers (2001), dalam proses pengajaran pada tahap inti, ada beberapa langkah yang dilakukan yakni: pendengaran-praktek; peradaptasian, pemilihan dan pelatihan. Dalam tahap pendengaran-praktek, guru meminta siswa untuk mendengarkan dan apa yang diucapkan oleh guru. Untuk tahap peradaptasian, kata kunci yang diberikan oleh guru, di ubah dalam bentuk lain. Dalam tahap pemilihan, struktur kunci dari dialog tertentu dipilih sebagai dasar untuk melakukan bentuk pengulangan tanya jawab. Dan yang terakhir adalah tahap pelatihan, di mana siswa dapat merujuk pada buku LKS, dan berbagai aktivitas lain yang merujuk pada tindak lanjut membaca, menulis, atau kosakata kegiatan berdasarkan dialog yang diajarkan. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menampilkan beberapa saran sebagai berikut ini: guru dapat menggunakan proses Teknik Pengulangan secara optimal berdasarkan model yang dikemukakan oleh Richard (2001). Selanjutnya, penulis merekomendasikan saran bahwa siswa kelas V SD 03 Demaan Kudus pada tahun akademik 2011/2012 harus mengembangkan kemampuan kosa kata mereka selama berlatih pengulangan yang diterapkan oleh guru. Akhirnya, untuk peneliti selanjutnya, proses teknik pengulangan yang digunakan oleh guru dapat dijadikan referensi dalam pengajaran kosakata, namun juga dapat dilakukan pada kemampuan bahasa yang lain.