Struktur Histopatologi Testis Tikus Wistar dengan Aktivitas Fisik Berlebih yang Diberikan Ekstrak Daun Kelor
Main Authors: | Gunawati, Luh Sri, Berata, I Ketut, Setiasih, Ni Luh Eka |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University
, 2019
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/57009 https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/57009/33427 |
Daftar Isi:
- Aktifitas fisik berlebih merupakan salah satu pemicu penurunan produksi sperma dikarenakan radikal bebas yang terbentuk akibat aktifitas fisik berlebih merusak jaringan yang kaya akan asam lemak tak jenuh ganda, salah satunya adalah testis. Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu tanaman yang kaya akan antioksidan, serta memiliki kandungan yang dapat meningkatkan produksi sperma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologi testis tikus wistar dengan aktifitas fisik berlebih setelah pemberian ekstrak daun kelor. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus wistar berumur 3-4 bulan dengan berat 150-200 gram yang dibagi menjadi lima kelompok. Perlakuan stresss dilakukan dengan merenangkan tikus empat kali dalam seminggu selama 21 hari, kemudian diberikan ekstrak daun kelor dengan dosis 100, 200, 300 mg/kg berat badan. Pengambilan sampel dilakukan pada hari ke-21, organ difiksasi dengan larutan NBF 10% selama 24 jam, selanjutnya dibuat preparat histologi dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin (HE). Variabel yang diperiksa adalah perubahan struktur histopatologi berupa jumlah sel spermatogenik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor dosis 300 mg/kg berat badan berefek baik pada peningkatan sel spermatogenik.