PEMBIASAAN DALAM PRAKTIK PERKAWINAN DINI DI DESA LABEAN KECAMATAN BALAESANG KSBUPATEN DONGGALA SULAWESI TENGAH
Main Author: | Dewi, Citra |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Academica
, 2014
|
Online Access: |
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/academica/article/view/2262 http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/academica/article/view/2262/1462 |
Daftar Isi:
- Dilatar belakangi oleh maraknya kasus-kasus perkawinan dini yang terjadi di Indonesiaserta praktik perkawinan dini yang sampai saat ini masih terus berlangsung di desa LabeanKecamatan Balaesang, mendorong penelitian ini dilakukan. Rumusan masalah yang dikemukakanadalah Bagaimana pelaku perkawinan dini mengalami proses pembiasaan dalam kehidupan sehariharimelalui strutur sosial budaya?. Penelitian lapangan dilakukan pada bulan Februari-April 2010,dengan tekhnik pengumpulan data life history, melalui partisipasi aktif dalam setiap kegiatan dankehidupan sehari-hari pelaku perkawinan dini. Selanjutnya dianalisis dengan metode kualitatif dandisajikan dalam bentuk tulisan etnografi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor nilai-nilai kultural yang telah mengakar dimasyarakat memaknai perkawinan dini. Antara lain Prinsip perkawinan endogami, konsepkedewasaan yang ditandai dengan menstruasi bagi anak perempuan. Nilai yang dilekatkan padaanak, bahwa anak perempuan adalah simbol kehormatan bagi keluarga, anak perempuan rentandengan rasa malu (sirri/ea), serta pandangan yang menganggap bahwa memelihara anak perempuanadalah beban, mendorong praktik pekawinan dini semakin tumbuh subur. Masyarakat cenderungmenganggap bahwa setiap orang tua memiliki hak atas anak-anaknya.Kata Kunci: Pembiasaan, Praktik, Perkawinan Dini