ECONOMIC INDEPENDENCE OF PESANTREN
Main Authors: | Nasrullah, M., Ismanto, Kuat, Nalim, Nalim |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
State Institute of Islamic Studies (IAIN) Palu
, 2018
|
Online Access: |
https://www.jurnalhunafa.org/index.php/hunafa/article/view/518 https://www.jurnalhunafa.org/index.php/hunafa/article/view/518/453 |
Daftar Isi:
- Islamic boarding school or pesantren is often only considered as a conservative Islamic educational institution. In fact, Pesantren has the number of interesting aspects to be deeply apart from studying the religion. As an institution, it involves many parties. The study aims to describe the economic map of Pesantren in Pekalongan region. This research is categorized as a field research using survey. The primary data were collected through questionnaires, interviews, and observations of the 25 Pesantren in Pekalongan region. The validation of data is done through triangulation of data and sources. Pesantren which became the object of this research are Pesantren which had established for at least three years and had a business unit. Based on the description of the research's findings and discussion, it was concluded that almost all Pesantren in Pekalongan region have a business unit. The existing business unit, mostly engaged in trade. The businesses itself is oriented to meet the internal needs of religious school, especially students. Pesantren has the role in determining every type of business unit and corporate governance run by the religious schools. The governance/management of the business unit was run in a simple, not follow the rules of modern business management yet. However, Pesantren have involved students in business management. The operations results of this business unit at least have contributed in boarding operations.
- Pesantren seringkali hanya dianggap sebagai institusi pendidikan Islam yang bersifat konservatif. Faktanya, pesantren memiliki sejumlah aspek yang menarik untuk ditelaah secara mendalam, dimana hal ini terpisah dari studi keagamaan. Sebagai institusi, aspek-aspek tersebut melibatkan banyak pihak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan lanskap ekonomi pesantren di wilayah Pekalongan. Penelitian ini dikategorikan sebagai suatu penelitian lapangan dengan menggunakan survei. Data primer dikumpulkan melalui kuisioner, wawancara, dan observasi pada 25 pesantren di Pekalongan. Validasi data dan sumber dilakukan dengan triangulasi. Adapun pesantren yang dijadikan obyek penelitian ini adalah pesantren yang didirikan pada tiga tahun terakhir dan memiliki sebuah unit bisnis. Unit bisnis yang tersedia pada umumnya terlibat dalam perdagangan. Bisnis itu sendiri dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan internal dari sekolah keagamaan, terutama para santri. Pesantren memiliki peran dalam menentukan setiap tipe unit bisnis serta tata kelola perusahaan yang dijalankan oleh sekolah-sekolah keagamaan. Tata kelola unit bisnis dijalankan dengan suatu cara sederhana, tidak mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku dalam manajemen bisnis modern. Bagaimanapun, pesantren telah melibatkan para santri dalam pengelolaan bisnis. Hasil bisnis tersebut, paling kurang, memberikan kontribusi bagi operasional asrama.