Pengolahan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci Tangan sebagai Upaya Konservasi Lingkungan dan Pencegahan Penularan Virus Covid-19

Main Authors: Kusumaningtyas, Ratna Dewi, Widjanarko, Dwi, Cahyati, Widya Hary, Wulansarie, Ria, Maksiola, Masni, Meysanti, Dewi, Salsabilla, Maya Tasya, Nugraha, Devina Dwiyuanita, Najuda, Moh Dafi, Rachmadi, Moch Faizal
Other Authors: DIPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Negeri Semarang , 2022
Subjects:
Online Access: https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/abdimas/article/view/40053
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/abdimas/article/view/40053/13604
Daftar Isi:
  • Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Semarang mempunyai luas wilayah 153.425 Ha dengan jumlah Penduduk 9.259 jiwa (Januari, 2019). Kelurahan Sekaran menunjukkan tingkat pertumbuhan penduduk, perkembangan industri kafe dan warung, serta usaha kuliner yang melesat karena adanya kampus UNNES yang selalu meningkat jumlah mahasiswanya. Hal ini menguntungkan bagi perekonomian masyarakat, tetapi di sisi lain juga membawa dampak negatif bagi lingkungan. Salah satu dampak negatif yang terjadi berupa bertambahnya volume limbah minyak goreng bekas (minyak jelantah). Ini terjadi karena masyarakat dan para pedagang membuang limbah minyak jelantah ke lingkungan. Di sisi lain, jika minyak jelantah ini dipakai berulang-ulang untuk memasak sehingga dapat mengakibatkan keracunan dalam tubuh. Oleh karena itu, perlu penanganan yang tepat dalam mengatasi permasalahan minyak jelantah dan mengubahnya menjadi produk bernilai ekonomis. Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan berpedoman pada 3R (Reduce, Reuse dan Recycle). Solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu melalui pelatihan dan pendampingan khususnya bagi ibu-ibu PKK Kelurahan Sekaran melalui program pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini bermanfaat untuk konservasi lingkungan yaitu mengatasi pencemaran akibat pembuangan minyak jelantah dan mengubahnya menjadi produk bernilai ekonomis sabun cuci tangan cair yang ramah lingkungan sekaligus media protokol kesehatan untuk pencegahan penularan covid-19.