Daftar Isi:
  • Sexting merupakan fenomena yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di Indonesia, khususnya bagi individu yang belum terikat pernikahan. Namun tidak dapat dipungkiri perkembangan teknologi menimbulkan adanya kehidupan virtual, salah satunya adalah dunia roleplayer. Roleplayer merupakan permainan peran dengan menggunakan identitas lain seperti tokoh yang sudah ada didunia nyata atau tokoh imajinatif sebagai karakter yang dipilih untuk diperankan dalam dunianya. Dalam dunia roleplayer Telegram terdapat salah satu saluran dan grup dimana anggotanya menganggap sexting sebagai sesuatu yang normal dan dapat ditoleransi, bahkan saluran dan grup tersebut menjadi wadah pencarian partner sexting bagi pengikutnya. Oleh karena itu, adanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai faktor pendorong sexting dengan menggunakan akun roleplayer di aplikasi Telegram, proses roleplayer terlibat dalam perilaku sexting berdasarkan sembilan proposisi dalam teori asosiasi diferensial, serta bentuk-bentuk sexting yang terjadi dalam dunia roleplayer. Penelitian ini menggunakan metode etnografi virtual serta analisis media siber pada salah satu komunitas roleplayer. Hasil penelitian menunjukan bahwa anonimitas, aksesibilitas dan keterjangkauan menjadi tiga faktor pendorong penggunaan akun roleplayer dalam melakukan tindakan sexting. Temuan menunjukan bahwa lingkungan pertemanan roleplayer dalam saluran dan grup di aplikasi Telegram mempunyai peranan penting dalam proses mempelajari sexting serta terdapat empat bentuk sexting berdasarkan jenis hubungan dan faktor pendorong sexting yang terjadi dalam dunia roleplayer yaitu relational sexting, reactive sexting, forced sexting, serta violent sexting. Pembahasan serta implikasi dari temuan ini diharapkan mampu menambah kajian, dan program pencegahan serta membantu penelitian selanjutnya.