MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MAHASISWA SI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW: penelitian tindakan kelas di jurusan pendidikan matematika uin bandung
Daftar Isi:
- Kemampuan pemahaman dan komunikasi matematik merupakan aspek penting dalam kemampuan berpikir matematik tingkat tinggi. Keduanya merupakan bagian tujuan dari mata pelajaran matematika sekolah dalam KTSP dan bagian dari kompetensi dasar matematika yang hams dimiliki siswa. Sementara itu, metode jigsaw secara konseptual melibatkan interaksi kelompok pada saat latihan metakognitif yang dapat mempertinggi pemahaman dan dapat meningkatkan komunikasi antar mahasiswa. Karena itulah penehtian mi dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan model pembelajaran kelompok tipe jigsaw dalam meningkatkan kemampuan pemahaman dan komunikasi matematik mahasiswa. Hal ini dilakukan dengan menelaah kualitas kemampuan pemahaman dan komunikasi matematik mahasiswa pada awal penehtian tiap siklus, dan akhir seluruh siklus; aktivitas mahasiswa selama proses pembelajaran; serta pendapat mahasiswa mengenai pembelajaran yang dilakukan. Penelitian dilakukan dengan penehtian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi pada tahap refleksi ini dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang dilaksanakan sehingga dapat langsung diperba.ki pada siklus berikutnya. Pada setiap siklus, disusun 4kelompok ahh/besar, sesuai jumlah soal yang akan dibahas, yang nantinya disebar menjadi 11 kelompok asal/kecil. Materi yang menjadi pokok bahasan adalah perbandingan. Sebanyak 44 mahasiswa Jurusan Tadris, Program Studi Pendidikan Matematika, UIN SGD Bandung dijadikan subjek dalam penelitian ini. Di awal penelitian, mahasiswa diberikan tes awal yang diikuti oleh tes akhir setelah semua siklus berakhir. Tes juga diberikan pada tiap akhir siklus. Sementara itu untuk mengetahui persepsi mahasiswa. angket disebarkan pada akhir penelitian. Hasil penelitian menunjukkan kuaiitas kemampuan pemahaman dan komunikasi matematik mahasiswa pada akhir penelitian meningkat dibandingkan pada awal penelitian. Hal ini diperlihatkan dengan meningkatnya nilai rata-rata tes akhir dibandingkan tes awal dan tes tiap siklus juga kecenderungan meningkatnya nilai rata-rata tes akhir tiap siklus. Kesimpulan ini didukung dengan menaiknya persentase jumlah mahasiswa yang melakukan aktivitas yang relevan dengan pembelajaran dari sikius ke siklus. Terakhir, mahasiswa memiliki persepsi positif terhadap pembelajaran yang dilakukan, baik mengenai pelaksanaannya maupun mengenai manfaat yang dirasakan.