KESULITAN GURU MATA DIKLAT BODI OTOMOTIF DI SMK NEGERI 8 BANDUNG DALAM PENGADAAN PERANGKAT PERSIAPAN MENGAJAR SESUAI KURIKULUM SMK EDISI 2004
Daftar Isi:
- Perubahan kurikulum pendidikan yang tengah terjadi merupakan upaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia/lulusan yang siap pakai atau berkompetensi di bidangnya. Seringkali tujuan tak sesuai pelaksanaan, hal ini merupakan kesenjangan yang biasa kita sebut masalah. Berawal dari pengalaman Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMKN 8 Bandung, peneliti menemukan masalah tentang kesulitan pengadaan perangkat persiapan mengajar menurut kurikulum SMK edisi 2004 yang semestinya sudah dapat guru buat dan dipakai sebagai pedoman melangsungkan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kurikulum ini adalah hasil revisi dari kurikulum SMK edisi 1999 dan hal semacam ini yang peneliti maksudkan bahwa perubahan kurikulum pendidikan menimbulkan masalah. Sehubungan dengan hal tersebut maka pada penelitian ini penulis membatasi permasalahannya pada kesulitan guru mata diklat bodi otomotif di SMKN 8 Bandung dalam pengadaan perangkat persiapan mengajar sesuai kurikulum SMK edisi 2004 pada sub kompetensi Melaksanakan Prosedur Pengelasan Las Asetilin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dikarenakan penelitian ini untuk menggambarkan kenyataan sesungguhnya yang terjadi di lapangan tentang kesulitan pengadaaan perangkat persiapan mengajar sesuai kurikulum SMK edisi 2004 pada sub kompetensi Melaksanakan Prosedur Pengelasan Las Asetilin. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang dipakai mengikuti analisis interaktif Miles dan Huberman yang meliputi empat tahapan penelitian yaitu : pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua dari tiga guru mata diklat bodi otomotif di SMKN 8 Bandung mengalami kesulitan pada struktur perangkat persiapan mengajar yang sesuai kurikulum SMK Edisi 2004, secara berturut-turut tingkat kesulitannya yaitu 0%, 100%, dan 85,7%. Aspek-aspek psikologi yang menjadi faktor dominan dalam mempengaruhi kesulitan pengadaan perangkat persiapan mengajar yang sesuai kurikulum SMK Edisi 2004 ini adalah penataran dan angka kredit guru. Angka kredit guru tersebut berturut-turut yaitu 51,4%, 31,3%, dan 30,8% yang dipengaruhi oleh jenis kegiatan pendidikan dan latihan yang mencapai 93,3%, 58,9% dan 57,8%, dan pengembangan profesi yaitu 17,7%, 2% dan 0,3%.