Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatari oleh fenomena di sekolah yang menunjukkan rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan penyesuaian sosial di lingkungan sekolah seperti rendahnya komitmen siswa dalam mentaati tata tertib/peraturan yang berlaku di sekolah, tingginya angka ketidakhadiran/bolos sekolah, mengganggu teman, kurangnya partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar yang akan mengakibatkan siswa mengalami kegagalan dalam kegiatan belajar. . Yang dimaksud dengan penyesuaian sosial adalah suatu proses interaksi yang berlangsung secara kontinu terhadap dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan sekitarnya. Khususnya di lingkungan sekolah penyesuaian sosial ditandai dengan munculnya aspek-aspek sebagai berikut: (1) melakukan hubungan interpersonal dengan teman, guru, guru pembimbing, dan staf tata usaha, (2) penyesuaian terhadap tata tertib/peraturan sekolah, sadar dan menerima tata tertib/peraturan sekolah sebagai suatu kewajiban dan melaksanakan tata tertib/peraturan yang berlaku di sekolah, (3) penyesuaian terhadap kelompok belajar, (4) penyesuaian terhadap kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Sebagai suatu proses penyesuaian diri harus berlangsung secara harmonis, dalam kehidupan seseorang akan dihadapkan pada dua realitas yaitu diri dan lingkungan sekitar. Hampir sepanjang kehidupannya seseorang selalu membutuhkan orang lain untuk dapat berinteraksi satu sama lain. Disain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Mengambil populasi dan sampel di SMP Negeri 6 Subang Tahun Ajaran 2008/2009. Tujuan dari penelitian ini adalah mengumpulkan data empiris profil kemampuan siswa dalam melakukan penyesuaian sosial sebagai dasar penyusunan program bimbingan pribadi sosial dalam mengembangkan kemampuan penyesuaian sosial siswa di sekolah.. Hasil penelitian menunjukkan adanya kecenderungan kemampuan penyesuaian sosial siswa di sekolah termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, dalam aspek seperti: (1) melakukan hubungan iterpersonal dengan teman, guru, guru pembimbing, dan staf tata usaha, (2) penyesuain terhadap tata tertib/peraturan sekolah, (3) penyesuaian terhadap kelompok belajar, dan (4) penyesuaian terhadap kegiatan ekstrakurikuler. Sebagai bahan masukan, dibuatlah rekomendasi program hipotetik yang diharapkan bermanfaat bagi sekolah dan peneliti selanjutnya.