Daftar Isi:
  • Anak tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan pada fungsi pendengaran, sehingga menghambat proses informasi yang masuk melalui indera pendengarannya. Dengan demikian, menyebabkan minimnya pemahaman anak tunarungu terhadap materi pelajaran, termasuk pada pelajaran matematika. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, sebagian anak tunarungu masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal operasi hitung perkalian, khususnya pada perkalian yang hasilnya lebih dari tiga angka yaitu perkalian puluhan dengan puluhan dan perkalian ratusan dengan ratusan, sehingga diperlukan suatu cara atau strategi yang mudah. Salah satu cara yang digunakan peneliti dalam meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian pada anak tunarungu yaitu dengan menggunakan mathemagics. Bertitik tolak dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan adalah “apakah penggunaan mathemagics dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian pada anak tunarungu di SLB-B Negeri Cicendo?“. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dilakukan penelitian dengan pengambilan sampel menggunakan sampel acak sederhana dengan undian dan yang terpilih adalah kelas 4 yang menjadi sampel penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan yaitu pre-test and post-test one group design. Data yang diperoleh berdasarkan hasil pretest dan posttest diolah menggunakan uji wilcoxon. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka diperoleh Thitung = 21 dan pada tabel nilai kritis uji wilcoxon dengan N = 6 pada taraf signifikan 0,05 diperoleh Ttabel = 0, dengan demikian T hitung > T tabel, maka H0 ditolak. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Dari hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan bahwa “penggunaan mathemagics dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian pada anak tunarungu di SLB-B Negeri Cicendo“. Dengan demikian, diharapkan mathemagics ini dapat diterapkan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya dalam menyelesaikan operasi hitung perkalian. Selain itu juga diharapkan guru dapat membuat inovasi dengan mengembangkan metode ini dalam menerapkan operasi perkalian.