Daftar Isi:
  • Salah satu tujuan pembelajaran IPA di SD adalah agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan karakteristik pembelajarannya yang dilakukan dengan menggunakan berbagai macam cara (teknik) misalnya, observasi, eksplorasi dan eksperimentasi. Kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya materi energi panas belum memuaskan. Hasil perolehan nilai rata-rata hanya 50,68sementara KKM yang harusdicapaisiswaadalah 67. Hal inidikarenakanrendahnyaketerlibatandankeaktifansiswadalampembelajarandisamping model pembelajaran yang digunakan guru cenderung teacher center.KondisinyatatersebutperludiadakanperbaikanpembelajaranmelaluiPenelitianTindakanKelasdengansiswadalampembelajaran IPA padamaterienergipanas.Setelahdilakukanpembelajarandenganpendekatanketerampilan proses, perbaikanpembelajaranmelalui PTK inidilakukandalamduasiklus. Masing-masingsiklusterdiriatasempatlangkahdenganmenggunakan model yang dikembangkanolehKemmisdanMcTargartyaituperencanaan, tindakan, observasidanrefleksi. Perencanaanpembelajarandenganmenerapkanpendekatanketerampilan proses harusdisusunsecaracermatberdasarkancirikhususmelaluilangkah-langkahmengamati, membuat hipotesis, bertanya, merencanakan penelitian, meramal (memprediksi), menerapkan, mengkomunikasikan, dan membuat kesimpulan.Adapun pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses guru berperan sebagai fasilitator atau pembimbing sedangkan hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan, yaitu pada siklus I rata-rata nilai siswa 63,63 dengan persentase yang mencapai KKM 63%, sedangkan pada siklus II rata-rata nilai siswa 83,18 dengan persentase yang mencapai KKM adalah 100%. Hal tersebut membuktikan bahwa pembelajaran dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa.