Daftar Isi:
  • Pentingnya mengasah kemampuan kreativitas siswa yang hubungannya dengan link and macth kompetensi dengan kebutuhan DUDI merupakan dasar yang melatar belakangi penelitian ini. Pembelajaran yang pasif dikelas dapat mengakibatkan kurangnya pengelolaan daya berpikir siswa menjadi tidak seimbang. Dalam konteks ini belajar aktif merupakan suatu proses yang dapat diwujudkan dalam proses pembelajaran komposisi tari atau penciptaan. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkreasi tari dengan pembelajaran komposisi tari melalui cerita rakyat. Pembelajaran komposisi tari yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi konsep teori kontruksi Smith sebagai metode dalam pelaksanaan pembelajaran tari pada objek penelitian. Penelitian ini menggunakan menggunakan paradigma kuantitatif, dengan metode quasi eksperiment. Populasi yaitu seluruh kelas X SMK 45 Lembang yang berjumlah 606, dengan sampel 38 orang siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa teori metode kontruksi dalam pembelajaran tari tersebut dapat meningkatkan kemampuan berkreasi tari siswa. Ditunjukan dengan terwujudnya karya tari kreasi cerita rakyat Sangkuriang, hal ini dapat dilihat dari perubahan nilai pretest dan posttest yang signifikan yakni 65,6 menjadi 85. Berupa kemampuan berkreasi tari meliputi kemampuan ide konsep tema, impovisasi motif gerak, pengembangan dan variasi motif gerak, kesatuan musik tari, dan evaluasi keseluruhan garapan tari. Pembelajaran komposisi tari melalui stimulus cerita rakyat ini dapat meningkatkan kemampuan berkreasi tari dengan menciptakan tari kreasi cerita rakyat.