Daftar Isi:
  • Kosakata bahasa Jepang sering kali memiliki beberapa kekompleksan, salah satunya adalah kata yang memiliki arti banyak atau yang sering disebut dengan polisemi, salah satunya adalah verba dasu. polisemi adalah kata yang memiliki makna lebih dari satu, dan setiap makna tersebut ada hubungannya. Bagi pembelajar bahasa Jepang, pemahaman tentang polisemi sangatlah penting, karena dikhawatirkan akan mengalami kesalahan penerjemahan. Untuk mengatasi kekeliruan seperti itu, perlu dilakukannya penelitian mengenai polisemi dari verba dasu. Penelitian ini bertujuan untuk mencari makna dasar (kihon-gi), makna perluasan (tengi), dan hubungan antara makna dasar dan makna perluasan dengan menggunakan sudut pandang linguistik kognitif. Analisis hubungan antar makna verba dasu ini dideskripsikan dengan menggunakan 3 majas yaitu, metafora, metonimi, dan sinekdoke. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Dari analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa makna dasar yang dimiliki oleh verba dasu adalah1 mengeluarkan (memindahkan sesuatu dari dalam ke luar). Sedangkan makna perluasannya adalah 2menjulurkan; 3menyajikan; 4pembayaran; 5mengirimkan; 6menyerahkan; 7menyuruh pergi; 8mengirim delegasi; 9mengendarai; 10mengeluarkan (sesuatu yang tersembunyi); 11memajang/memamerkan;12 memuat/menerbitkan;13 menyebutkan;14 membuka; 15memberi perintah; 16memberi jawaban; 17mengakibatkan; 18menunjukkan; menghasilkan. Dari hasil analisis hubungan antara makna dasar dan makna perluasan, yang mengalami perluasan secara metafora adalah 4,8,10,13,15,16,18 dan kata yang meluas secara metonimi adalah 2,3,5,6,7,9,11,12,14,17,19 namun tidak ditemukan kata yang meluas secara sinekdoke. ----- Japanese vocabulary often has several complexities, one of which is a word that has a lot of meaning or often referred to polysemy, one of them there is a verb called dasu. polysemy is a word that has more than one meaning, and each of these meanings connected by each other. For Japanese learners, understanding polysemy is very important, because it is feared that they will experience translation errors. To overcome such errors, it is necessary to carry out a research on polysemics from a verb called dasu. This study aims to find the basic meaning (kihon-gi), the expansion meaning (tengi), and the relation between basic meaning and expansion meaning by using a cognitive linguistic perspective. Analysis of the relation between the meanings of a verb called dasu is described by using 3 figure of speechs, namely, metaphor, metonymy, and sinekdoke. The method used in this research is descriptive research method From the analysis that has been done, it can be concluded that the basic meaning possessed by dasu verb is 1take or put something out (moving something from the inside out). While the expansion meaning is 2sticking out; 3present/serve; 4payment; 5send; 6submit; 7told to leave; 8send delegates; 9drive; 10issuing (something hidden); 11display/show off; 12load/publish;13 mention; 14open; 15give orders; 16give answers; 17cause; 18show; 19produce. From the results of the relation analysis between the basic meaning and the expansion meaning, which experienced a metaphorical expansion is 4,8,10,13,15,16,18 and words that expanded metonymy is 2,3,5,6,7,9,11,12,14,17,19 but no sinekdoke words were found