DAKWAH: INTEGRAL, SINERGIS DAN HOLISTIK (Aplikasi Komunikasi Dakwah Dalam Memahami Psikologi Mad’u)
Main Author: | Syahri Sauma, Moh |
---|---|
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Konsorsium Komunikasi dan Penyiaran Islam
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.stail.ac.id/index.php/An-Nida/article/view/24 http://ejournal.stail.ac.id/index.php/An-Nida/article/view/24/22 |
Daftar Isi:
- Dalam perspektif komunikasi, dakwah termasuk dalam kategori komunikasi persuasif (persuasive communication), yakni komunikasi yang membujuk, mengajak, atau merayu, semakna dengan makna dasar dakwah, yakni mengajak atau menyeru, sedangkan komunikasi dakwah secara sederhana dapat diartikan sebagai segala bentuk komunikasi yang berisi pesan ajakan kepada jalan Tuhan atau ajakan berbuat baik dan meninggalkan keburukan.. Umumya, penentuan komunikasi dakwah didasarkan pada pada suasana yang melikupinya. Dengan kata lain bahwa komunikasi dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan human oriented dengan menempatkan penghargaan yang mulia atas diri manusia. Maka, komunikasi dakwah yang terfokus pada psikologi mad’u adalah dengan menggunakan bidang-bidang kehidupan sosial kemasyarakatan. Komunikasi dakwah dengan cara ini meliputi: pendekatan dakwah integral, sinergis dan holistik dengan perspektif konsep komunikasi (qawlan) dalam al-Qu’an. al-Qur’an menggambarkan manusia (mad’u) dengan segala kepribadiannya yang sangat kompleks. Sebab, begitu luasnya aspek kepribadian manusia sehingga usaha untuk mengungkap hakikat manusia merupakan pekerjaan yang sukar. Manusia memiliki dua potensi yang saling berlawanan, yaitu potensi baik dan potensi buruk. Dua potensi ini lantas memilah manusia ke dalam tiga kategori, yaitu mukmin, kafir, dan munafik. Pembinaan kepribadian manusia lewat pendidikan yang baik akan menuntun manusia agar bisa memperkokoh potensi baiknya sehingga ia bisa memaksimalkan tugas utamanya untuk beribadah kepada Allah dan menjadi khalifah Allah di muka bumi.