Daftar Isi:
  • Sekolah menjadi lingkungan para siswa untuk berinteraksi sosial dengan teman sebaya atau guru. Interaksi yang tidak sehat di sekolah ditandai dengan munculnya perilaku bullying seperti yang ditemukan di SDN Kunti Bungkal. Ditemukannya perilaku bullying tersebut dikarenakan para siswa tidak mendapatkan dukungan sosial yang cukup dari lingkungannya terutama teman sebaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku bullying dengan dukungan sosial teman sebaya pada anak usia sekolah dasar di SDN Kunti Bungkal. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif non-eksperimen dengan menggunakan Correlation Study dengan pendekatan cross-sectional. Instrumen yang dipakai adalah kuisioner. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas 4-6 di SDN Kunti Bungkal sejumlah 41 siswa. Data yang dikumpulkan kemudian di analisis dengan chi-square test dengan nilai α < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku bullying sedang dengan prevalensi sejumlah 15 anak (36,6%) dan dukungan sosial teman sebaya rendah dengan prevalensi sejumlah 23 anak (56,1%). Hasil chi-square menunjukkan nilai p value sebesar 0.045 dimana nilai tersebut < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yaitu ada hubungan signifikan antara perilaku bullying dengan dukungan sosial teman sebaya. Perilaku bullying yang terjadi di lingkungan sekolah berhubungan dengan dukungan sosial teman sebaya, dimana jika dukungan sosial teman sebaya di lingkungan sekolah baik maka tidak akan ada perilaku bullying antar siswa. Perilaku bullying dapat disebabkan karena adanya kelompok-kelompok tertentu yang dibuat oleh siswa yang bertujuan untuk membedakan pertemanan berdasarkan standar perbedaan tertentu.