Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi sebagai dasar harga jual produk yang ada di UMKM Ratu Lebah Madiun pada periode bulan April sampai dengan Juni 2022. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Full Costing, Variable Costing dan Activity Based Costing yang dikembangkan dari seluruh data biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk yang ada di UMKM Ratu Lebah Madiun, khusunya produk yang dilakukan perhitungan oleh peneliti yaitu Madu Super Gold kemasan 350 ml, Madu Hutan Bawang Lanang, dan Madu Murni Bawang Lanang. Hasil penelitian perhitungan harga pokok produksi dapat disimpulkan bahwa metode Activity Based Costing merupakan metode yang paling tepat dan akurat karena pembebanan biaya berdasarkan pada tiap-tiap aktivitas yang terjadi saat proses produksi dan cukup fleksibel untuk menelusuri biaya ke produk. Metode Activity Based Costing mampu menghasilkan harga pokok produksi yang tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah. Hal ini dapat dijadikan dasar untuk penentuan harga jual, harga jual yang relatif lebih murah dari perusahaan lainnya dapat memungkinkan perusahaan dapat bersaing dengan produk yang sejenis lainnya dan harga jual yang tidak terlalu murah tetap akan mendapatkan laba yang dapat meminimalisir kerugian. Berbeda dengan perhitungan harga pokok produksi menurut UMKM Ratu Lebah Madiun meskipun sudah melakukan perhitungan harga pokok produksi namun masih belum tepat karena melibatkan komponen biaya-biaya nonproduksi pada perhitungan harga pokok produksi, sementara metode Full Costing meskipun semua biaya sudah dibebankan secara keseluruhan pada produk akan tetapi menghasilkan biaya produksi yang lebih tinggi, sedangkan metode Variable Costing meskipun menghasilkan biaya produksi yang relatif lebih rendah dari metode Full Costing, akan tetapi perusahaan akan kesulitan dalam pencatatan pada neraca dan laporan laba rugi terkait dengan pengakuan akan persediaan dan harga pokok produksi yang akan lebih rendah dari metode Full Costing.