Daftar Isi:
  • Oleh: Toni Irwanto Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah. Saat ini orang lebih suka memilih makanan siap saji yang umumnya rendah serat , tinggi lemak dan banyak mengandung garam. Selain itu makanan blendrang atau disebut makanan (makanan kemarin) juga banyak mengandung kadar garam dan lemak cukup tinggi.Seharusnya masyarakat sadar bahwa dengan mengkonsumsi makanan di atas dapat memicu terjadinya hipertensi.Sehingga bagi penderita maupun yang belum menderita diharapkan untuk mengatur pola makan sehari-hari. Mengatur pola makan berarti menyusun frekuensi konsumsi makanan, kebiasaan makan, konsumsi minuman, ukuran porsi, dan kualitas makanan sehari-hari. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui perilaku pengaturan pola makan pada penderita hipertensi. Desain penelitian ini adalah diskriptif. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi di Desa Sewulan Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun sejumlah 45 responden. Teknik sampling penelitian ini adalah total sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan mengacup ada konsep teori yang dibagikan kepada responden. Sedangkan teknik analisa data menggunakan Skala Kualitatif . Hasil penelitian terhadap 45 responden menunjukkan bahwa sebagian besar 66,66% atau sejumlah 30 responden memiliki perilaku negatif dalam Pengaturan Pola Makan pada Penderita Hipertensi, dan hampir setengahnya 33,34% atau sejumlah 15 responden memiliki perilaku positif dalam Pengaturan Pola Makan pada Penderita Hipertensi. Mengacu pada hasil penelitian ini direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya, diharapkan menindaklanjuti tentang ‘’Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pengaturan Pola Makan pada Penderita Hipertensi di Desa Sewulan Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun’’. Kata Kunci: Perilaku, Pola Makan, Hipertensi