ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
Daftar Isi:
- Dalam hal ini penulis bertujuan untuk melakukan proses asuhan keperawatan pada pasien skizofrenia dengan masalah keperawatan gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran yang dimulai dari pengkajian, analisa data, perumusan diagnosis, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Asuhan keperawatan dilakukan di ruang Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Arif Zainudin Surakarta selama 9 hari pada tanggal 09 Desember hingga 18 desember 2021. Metode yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah metode pendekatan asuhan keperawatan. Skizofrenia merupakan gangguan mental yang berat dan ditandai dengan adanya halusinasi, delusi, ketidakmampuan dalam mengorganisasi ide saat berbicara dan tingkah laku yang aneh dan kacau. Gejala yang paling sering muncul pada pasien skizofrenia ialah halusinasi. Halusinasi pendengaran merupakan salah satu ciri dari skizofrenia. Seseorang yang mengalami halusinasi pendengaran harus mendapatkan tindakan keperawatan yang tepat. Jika halusinasi tidak dapat diatasi hal ini dapat beresiko terjadinya perilaku kekerasan baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Dari hasil proses asuhan keperawatan, didapatkan bahwa klien mengalami halusinasi pendengaran. Setelah dilakukan implementasi keperawatan dengan menggunakan strategi pelaksanaan (SP), pada SP 1 klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara menghardik halusinasi. Pada SP 2, klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara minum obat dengan rutin. Pada SP 3, klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Pada SP 4, klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal. Dalam melakukan cara mengontrol halusinasi, klien dibantu dan diingatkan oleh perawat, klien mampu melakukan kontrol halusinasi dengan baik dan benar dengan bantuan perawat. Setelah dilakukan strategi pelaksanaan pada klien skizofrenia dengan masalah keperawatan halusinasi pendengaran berkurang. Klien yang mengalami halusinasi membutuhkan komunikasi terapeutik yang baik sehingga menunjang kesembuhan klien.