Daftar Isi:
  • Anemia adalah salah satu masalah gizi mikro dengan prevalensi tertinggi di Indonesia. Remaja merupakan kelompok usia yang rawan terkena anemia. Kurangnya asupan gizi merupakan salah satu faktor penyebab anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan gizi terhadap kejadian anemia pada remaja. Desain penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh remaja di Desa Besuki sejumlah 147 orang dan sampel 37 responden dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian adalah SQ-FFQ dan alat ukur Hb digital. Hasil dianalisis menggunakan Fisher’s exact test. Hasil penelitian didapat remaja dengan asupan gizi kurang dan anemia ada 18 orang (48,6%), asupan gizi cukup dan tidak anemia ada 18 orang (48,6%). Diperoleh p value (0,000) < α (0,05) , sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan antara asupan gizi dengan kejadian anemia. Nilai koefisien kontingensi 0,687 berarti keeratan hubungan antar variabel termasuk kuat. Maka, remaja sebaiknya mengkonsumsi makanan tinggi zat besi seperti, hati ayam, dan bayam, tinggi protein seperti tahu, tempe, dan daging, serta tinggi vitamin C seperti jambu, tomat, dan jeruk.