PENENTUAN KELURAHAN PENERIMA KEBIJAKAN TERSELENGGARANYA HAJATAN MASYARAKAT BERDASARKAN DATA COVID-19 DI JAKARTA UTARA DENGAN METODE FUZZY SAW
Daftar Isi:
- Covid-19 merupakan virus yang membahayakan. Jumlah kematian akibat Covid19 semakin hari semakin bertambah. Salah satu cara untuk menekan jumlah kematian akibat Covid-19 adalah dengan membatasi setiap kegiatan masyarakat. Pembatasan dapat diberlakukan dengan meniadakan kegiatan masyarakat atau dapat dengan menerapkan protokol kesehatan.Hajatan merupakan salah satu kegiatan masyarakat yang pasti diselenggarakan oleh setiap lapisan masyarakat. Pada umumnya hajatan dilakukan dengan mengundang tetangga dan sanak keluarga dengan jumlah yang banyak dan dilakukan dalam satu hari bahkan lebih. Dengan adanya Covid-19, pemerintah sempat meniadakan acara Hajatan di seluruh wilayah. Karena hajatan dianggap mengumpulkan masa, yang mana dapat dipastikan menjadi sumber dari penularan Covid-19.Di Indonesia, salah satu wilayah yang pertumbuhan Covid termasuk dalam kategori tinggi adalah di Jakarta. Tetapi kebijakan penyelenggaraan hajatan juga harus diberikan apabila jumlah penyebaran Covid-19 sudah mulai berkurang. Dengan perkembangan sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan menggunakan media komputerisasi. Pemerintah dimungkinkan dapat terbantu untuk mengambil keputusan secara bijaksana dengan Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Banyak metode SPK yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan, salah satunya dengan Fuzzy Simple Additive Weighting (FSAW). Dengan adanya metode Fuzzy yang diterapkan pada SAW, nilai-nilai riil yang digunakan pada penelitian dinormalisasi terlebih dahulu. Kemudian nilai tersebut digunakan untuk sistem pendukung keputusan