Daftar Isi:
  • Pupuk merupakan bagian dari kebutuhan penting bagi petani, mengingat Indonesia merupakan sebuah negara Agraris dan masyarakat atau penduduk banyak yang menjadi petani sebagai matapencarian atau pekerjaannya. Tak heran jika kebutuhan pupuk di Indonesia cukup banyak. Salah satu upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pupuk adalah dengan mengedarkan pupuk bersubsidi kepada masyarakat. Pupuk bersubsidi diatur dalam peraturan Presiden No. 15 tahun 2011 perubahan atas No. 77 tahun 2005 tentang Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian sebagai Barang Dalam Pengawasan. Terdapat 6 prinsip utama dalam penyaluran pupuk bersubsidi berupa tepat harga, tepat jumlah, tepat waktu, tepat mutu, tepat jenis dan tepat tempat. Pada kelompok tani “Seringin Putih” di daerah Pragak, Magetan, program Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi ini menemui beberapa masalah. Pupuk yang datang di kios yang telah ditunjuk untuk pendistribusian sering mengalami keterlambatan dan pembagiannya tidak merata. Maka dari itu penulis membuat Sistem pendukung keputusan yang dikembangkan dengan menggunakan metode Hybrid (Analytical Hierarchy Process dan Simple Additive Weighting) dalam penentuan prioritas penerima pupuk. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah sebuah sistem bermanfaat untuk mempermudah menentukan prioritas penerima bantuan pupuk bersubsidi dengan efisien karena sistem ini menghasilkan output berupa perangkingan sehingga mempermudah petugas atau admin untuk mengetahui siapa saja yang harus diprioritaskan dalam menerima bantuan pupuk bersubsidi. Kata Kunci : Pupuk bersubsidi, Penyaluran pupuk, AHP, SAW