Daftar Isi:
  • Pemanfaatan limbah pertanian menjadi sebuah biomassa briket yang ramah lingkungan. setiap tahun kebutuhan energi mengalami peningkatan beriringan dengan aktivitas manusia yang menggunakan minyak bumi dan gas bumi secara berlebihan. Dampak dari menipisnya minyak bumi dan gas bumi dapat mengganggu perekonomian masyarakat. Untuk mencukupi kebutuhan energi yang semakin menipis maka perlu membuat energi alternatif berupa pemanfaatan biomassa briket. Bahan yang digunakan untuk membuat briket diambil dari limbah pertanian di wilayah kami berupa kulit ketela, bonggol jagung, dan jerami. Metode yang digunakan dalam pembuatan briket yaitu mengubah limbah kulit ketela, bonggol jagung, dan jerami menjadi arang dengan proses karbonisasi dan menggunakan perekat tepung tapioka. Briket dikeringkan dengan menggunakan alat microwave 450 watt selama kurang lebih 30 menit atau di jemur dibawah terik matahari selama kurang lebih 7 hari. Briket yang sudah kering diuji dengan para meter pengujian kadar air, pengujian kadar abu, pengujian nilai kalor, pengujian temperatur briket, dan pengujian lama nyala briket. Hasil pengujian menunjukkan nilai tinggi pada spesimen 1 dengan komposisi bahan 50% bonggol jagung, 20% jerami, dan 30% kulit ketela menghasilkan nilai kadar air sebesar 7.48%. nilai kadar abu sebesar 13,8%. nilai temperatur briket sebesar 265.0710C. nilai lama nyala briket selama 1 jam 13 menit 04 detik. Dan nilai kalor sebesar 7398.10632 Cal/gram.