ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH) POST OPERASI TRANSURETHRAL RESECTION OF PROSTAT (TUR-P) DENGAN MASALAH NYERI AKUT
Main Author: | Putri Agustin, Selvi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umpo.ac.id/6182/1/COVER.pdf http://eprints.umpo.ac.id/6182/2/BAB%201.pdf http://eprints.umpo.ac.id/6182/3/BAB%202.pdf http://eprints.umpo.ac.id/6182/4/BAB%203.pdf http://eprints.umpo.ac.id/6182/5/BAB%204.pdf http://eprints.umpo.ac.id/6182/6/BAB%205.pdf http://eprints.umpo.ac.id/6182/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.umpo.ac.id/6182/8/LAMPIRAN.pdf http://eprints.umpo.ac.id/6182/ |
Daftar Isi:
- Benigna Prostat Hyperplasia (BPH) adalah kelenjar prostat yang mengalami pembesaran sehingga dapat menyumbat uretra pars prostatika dan menyebabkan terhambatnya aliran urin keluar dari vesika. Transurethral Resection of Prostat (TUR-P) merupakan prosedur pembedahan dengan memasukkan resektoskopi melalui uretra untuk mengeksisi dan mengkauterisasi atau mereseksi kelenjar prostat yang obstruksi. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien benign prostatic hyperplasia (BPH) post operasi transurethral resection of prostat (TUR-P) dengan masalah nyeri akut. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi literatur. Referensi berasal dari jurnal atau artikel laporan penelitian, kemudian koleksi referensi yang relefan dengan perumusan masalah. Hasil studi literatur berdasarkan jurnal penelitian terdahulu menunjukkan skala nyeri pasien sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi menunjukkan adanya perubahan yang signifikan. Berdasarkan hasil studi literatur dapat disimpulkan bahwa dalam upaya mengurangi skala nyeri pada pasien benign prostat hyperplasia (BPH), disamping penggunaan kolaborasi farmakoterapi untuk menurunkan skala nyeri, penatalaksanaan non farmakologi dengan teknik relaksasi benson terbukti efektif untuk menurunkan skala nyeri. Studi literatur ini diharapkan mampu memberikan motivasi dan pengetahuan dalam upaya penerapan pelaksanaan non farmakologi disamping pemberian farmakoterapi guna penurunan skala nyeri pada pasien benign prostat hyperplasia (BPH) dengan tujuan memandirikan klien untuk mengurangi keluhannya, disamping itu juga tidak menimbulkan efek samping pada tubuh klien.