Daftar Isi:
  • Jumlah tenaga kerja yang tinggi masih belum diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja yang mencukupi. Kondisi seperti ini memerlukan solusi agar angka pengangguran tidak semakin bertambah. Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terbentuknya pola pikir dari para penyandang disabilitas yang ada di Kampung Idiot Ponorogo. Oleh karena itu perlu adanya rumusan atau Road map sebagai upaya yang dilakukan untuk mendapatkan efektivitas pembelajaran program batik ciprat bagi penyandang disabilitas di Kampung idiot Ponorogo. Metode kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan intensif yaitu, tenant penyandang disabilitas mendapatkan pembelajaran dan pendampingan kewirausahaan secara intensif dari pengajar, praktisi dan semua pihak yang terlibat terkait batik ciprat. Hasil menunjukkan bahwa kepemimpinan adalah kunci organisasi kewirausahaan sosial di Rumah Harapan. Terlihat dari kondisi pelatihan, pengelolaan, dan strukturisasi Rumah Harapan dapat berjalan sesuai harapan bersama. Sokongan sumberdaya merupakan bahan bakar yang menyuplai ketersediaan hal-hal yang dibutuhkan oleh Rumah Harapan, seperti adanya sumber daya manusia. Kesimpulannya yaitu pelatihan pembelajaran batik ciprat merupakan jaringan dan menjadi kunci bagi organisasi kewirausahaan sosial desa ini sehingga mampu bertahan karena hubungan kerja sama dengan stakeholder bagi Rumah Harapan bukan sekedar untuk memperluas target penjualan produk tetapi juga bentuk usaha penggalian ilmu-ilmu baru. Kata Kunci: Batik Ciprat; Identitas; Pemberdayaan Ekonomi; Kampung Idiot Ponorogo; Kewirausahaan