PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII F SMP NEGERI 1 BABADAN
Main Author: | Sari, Aulia Diana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umpo.ac.id/5473/1/HALAMAN%20DEPAN.pdf http://eprints.umpo.ac.id/5473/2/BAB%20I.pdf http://eprints.umpo.ac.id/5473/3/BAB%20II.pdf http://eprints.umpo.ac.id/5473/4/BAB%20III.pdf http://eprints.umpo.ac.id/5473/5/BAB%20IV.pdf http://eprints.umpo.ac.id/5473/6/BAB%20V.pdf http://eprints.umpo.ac.id/5473/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.umpo.ac.id/5473/8/LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf http://eprints.umpo.ac.id/5473/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini di latar belakangi oleh kurangnya motivasi belajar peserta didik dalam mengikuti pelajaran matematika peserta didik kelas VIII F SMP Negeri 1 Babadan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan penerapan model pembelajaran probing prompting yang dapat meningkatkan motivasi belajar matematika peserta didik, (2) mendeskripsikan peningkatan motivasi belajar matematika peserta didik melalui model pembelajaran probing prompting. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar matematika peserta didik adalah menerapkan model pembelajaran probing prompting. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII F SMP Negeri 1 Babadan yang berjumlah 24 peserta didik. Pengambilan data yang dilakukan melalui lembar observasi motivasi peserta didik, angket motivasi belajar peserta didik dan angket motivasi belajar peserta didik. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa motivasi belajar peserta didik meningkat setelah diterapkannya model pembelajaran probing prompting dengan upaya perbaikannya yaitu : 1) Penyampaian materi yang lebih menarik, 2) Guru menekankan kepada peserta didik akan pentingnya berperan aktif dan percaya diri, 3) Memberikan soal-soal secara individu. Hal ini didukung dengan hasil analisis lembar observasi peserta didik dan angket motivasi peserta didik yang telah memenuhi kriteria tinggi. Begitu pula lembar keterlaksanaan kegiatan guru yang memenuhi kriteria sangat baik. Setelah diterapkan langkah tersebut terbukti bahwa indikator motivasi belajar peserta didik mencapai kriteria tinggi.