PENGARUH FUNGSI KELUARGA TERHADAP STRES KELUARGA PENDERITA SKIZOFRENIA DI WILAYAH KABUPATEN PONOROGO
Daftar Isi:
- Skizofrenia adalah gangguan mental yang berat, biasanya dimulai pada usia remaja akhir atau dewasa awal, penderita akan mengalami gangguan dalam proses berfikir, emosi, bahasa, perilaku, persepsi dan kesadaran sehingga dapat berdampak pada individu, keluarga, masyarakat. Skizofrenia akan memunculkan gejala positif atau negatif. Beban fisik dan mental yang dialami anggota keluarga sebagai primary caregiver dari penderita skizofrenia dapat menimbulkan stres. Tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui pengaruh fungsi keluarga terhdapap stres keluarga penderita skizofrenia di Kabupaten Ponorogo. Metode yang digunakan adalah survei deskriptif dan pendekatan penelitiannya adalah cross sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 3.080 kepala keluarga. Sampel penelitian menggunakan rumus Rule Of Thumb sejumlah 30 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa fungsi keluarga pada 30 responden mencapai kategori tinggi (100%). Sedangkan stres keluarga didapatkan hasil bahwa 20 responden mengalami stres ringan (66,7%), dan 10 responden mengalami stres sedang (33,3%), serta tidak ada responden yang mengalami stres berat. Hasil uji hipotesis menggunakan Partial Least Square (PLS) didapatkan hasil dengan uji T-Statistik yaitu 0.576, dimana item yang memiliki pengaruh besar yaitu peran keluarga dengan nilai 0,859, sedangkan item stres keluarga yang paling dipengaruhi yaitu stres yang tidak terkontrol dengan nilai 3,233 dengan nilai P-Values 0,565 (α <0,6). Kesimpulan bahwa peran keluarga sebagai komponen fungsi keluarga terbukti mempengaruhi stres keluarga yang dirasakan dengan stres yang tidak dapat diprediksi (unpredictable), tidak dapat dikontrol (uncontrolable), dan beban yang berlebihan (overload), sehingga perlu diberikan pengetahuan manajemen stres untuk menurunkan stres yang ada.