STRATEGI PENYIARAN RADIO SONGGOLANGIT FM PONOROGO DALAM MEMBERIKAN INFORMASI SEPUTAR PONOROGO PADA PROGRAM ACARA GRAHA WARTA
Daftar Isi:
- Radio merupakan media massa yang berbentuk audio. Pengertian radio menurut Ben H. Henneke adalah suatu usaha untuk mengkomunikasikan informasi untuk memberitahukan sesuatu. Meskipun informasi tersebut dapat mencapai jutaan pendengar acara perorangan, dan komunikasi tersebut akan sempurna apabila si pendengar mengerti, merasa tertarik, lalu melakukan apa yang ia dengar tersebut (Onong, 1990 : 126). Menurut Suzan Tyler dalam bukunya Broadcast/Cable Programming : strategies and practices Susan, : strategi radio dalam melakukan penyiaran meliputi: strategi kesesuaian (compatibility), strategi pembentukan kebiasaan (habit formation), strategi pengontrolan arus pendengar (control of audience flow), strategi penyimpanan sumber-sumber program (conversation of program resources), strategi daya penarik massa (mass appeal). Dalam penelitian yang berjudul strategi penyiaran radio Songgolangit FM Ponorogo dalam menberikan informasi seputar Ponorogo pada program acara graha warta ini peneliti menggunakan konsep aidda. Konsep ini dirasa cukup efektif dalam penelitian tentang radio. Konsep aidda meliputi perhatian (attention), ketertarikan (interest), keinginan (desire), keputusan (decision) dan tindakan (action) Dengan menggunakan metode citizen journalism, radio songgolangit Fm mengajak pendengar untuk aktif. Hal ini cukup berhasil dengan adanya respon positif dari pendengar. Kata kunci : Teori AIDDA, Strategi Penyiaran Radio, Citizen Journalism