KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL DALAM RITUAL WISUDA WAROK PONOROGO SUATU KAJIAN ETNOLINGUISTIK
Main Author: | Sugianto, Alip |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Image Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umpo.ac.id/2002/1/COVER%20PROSIDING%20SEMNAS%20FISIP%20-%20DEPAN.jpg http://eprints.umpo.ac.id/2002/2/03%20KOMUNIKASI%20POLITIK%2C%20DEMOKRASI%20DAN%20PEMILU%20-%20ARTIKEL.pdf http://eprints.umpo.ac.id/2002/ |
Daftar Isi:
- Warok berasal dari kata wewarah yang artinya sugih wewarah filosofi tersebut menunjukan seorang warok memiliki sebuah ilmu yang harus diajarkan kepada siapa saja yang membutuhkan. Salah satu proses transfer ilmu tersebut ditandai dengan ritual wisuda warok. Seorang yang telah di wisuda menjadi warok memiliki tangung jawab sosial masyarakat yang tinggi karena perannya sebagai pelindung, pengayom dan menolong bagi siapa saja yang membutuhkan. Dalam proses ritual wisuda tersebut terdapat komunikasi verbal berupa mantra (Doa) pengukuhan disertai perlengkapan uborampe (nonverbal) sebagai bagian syarat warok di wisuda. Penelitian ini mengungkap makna yang tersimpan dari ritual wisuda warok dengan menelaah berdasarkan pendekatan etnolinguistik untuk mengetahui makna yang terkandung dalam ritual wisuda warok. Kata Kunci: Komunikasi Verbal-Nonverbal, Warok dan Etnolinguistik