PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING ORGANIZING REFLECTING EXTENDING) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN BULAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BALONG
Main Author: | MUSTIKA, ARINA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umpo.ac.id/1785/1/HALAMAN%20DEPAN.pdf http://eprints.umpo.ac.id/1785/2/BAB%20I.pdf http://eprints.umpo.ac.id/1785/3/BAB%20II.pdf http://eprints.umpo.ac.id/1785/4/BAB%20III.pdf http://eprints.umpo.ac.id/1785/5/BAB%20IV.pdf http://eprints.umpo.ac.id/1785/6/BAB%20V.pdf http://eprints.umpo.ac.id/1785/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://eprints.umpo.ac.id/1785/8/LAMPIRAN.pdf http://eprints.umpo.ac.id/1785/ http://lib.umpo.ac.id |
Daftar Isi:
- Kata kunci: Model CORE, Prestasi Belajar, Gaya Belajar Model pembelajaran yang digunakan di sekolah kurang bervariasi, sehingga siswa kurang aktif dalam proses belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prestasi belajar manakah yang lebih baik dengan model pembelajaran CORE atau konvensional dan untuk mengetahui prestasi belajar manakah yang lebih baik dengan model pembelajaran CORE atau konvensional pada siswa dengan ketiga tipe gaya belajar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi yang diambil adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Balong. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling. Diperoleh kelas VII A sebagai kelas eksperimen mendapat perlakuan dengan model pembelajaran CORE. Pengumpulan data dilakukan dengan tes prestasi belajar untuk materi bilangan bulat dan angket gaya belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Uji t diperoleh kesimpulan: 1. Hipotesis pertama diperoleh nilai sig sebesar 0,163 dan tingkat signifikan yang diambil adalah = 0,05 sehingga p-value > maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya prestasi belajar siswa dengan gaya belajar visual sama baiknya dengan prestasi belajar siswa dengan gaya belajar auditorial, 2. Hipotesis kedua diperoleh nilai sig sebesar 0,974 sehingga p-value > maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya prestasi belajar siswa dengan gaya belajar visual sama baiknya dengan prestasi belajar siswa dengan gaya belajar kinestetik, 3. Hipotesis ketiga diperoleh nilai sig sebesar 0,209 sehingga p-value > maka dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak, artinya prestasi belajar siswa dengan gaya belajar auditorial sama baiknya dengan prestasi belajar siswa dengan gaya belajar kinestetik.