Hubungan Faktor Lingkungan Kerja dan Praktek Pengelolaan Pestisida dengan Kejadian Keracunan Pestisida Pada Tenaga Kerja di Tempat Penjualan Pestisida di Kabupaten Subang Tahun 2009.

Main Author: Pujiono, Pujiono
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/8870/1/Pujiono.pdf
http://eprints.undip.ac.id/8870/
Daftar Isi:
  • Penggunaan pestisida di negara berkembang telah terbukti berhasil meningkatkan produksi pertanian. Pestisida merupakan bahan beracun dan berbahaya (B3), apabila tidak dikelola dengan benar maka akan berdampak negatif. Salah satu tempat yang mengelola pestisida adalah tempat penjualan pestisida. Kabupaten Subang sebagai salah satu daerah lumbung padi di Propinsi Jawa Barat memiliki tempat penjualan pestisida sebanyak 330 buah dan belum pernah dilakukan uji cholinesterase darah para pekerja untuk mengetahui kejadian keracuanan pestisida. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis faktor lingkungan kerja dan praktek saat mengelola pestisida dengan kejadian keracunan pestisida pada tenaga kerja di tempat penjualan pestisida. Rancangan penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yaitu 62 orang yang diambil secara simple random sampling di 4 kecamatan (Pamanukan, Pusakanagara, Pusakajaya dan Tambak Dahan) Kabupaten Subang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sanitasi lingkungan kerja (p=0,018), pemakaian alat pelindung diri (p=0,012) dan praktek saat mengelola pestisida (p=0,002) berhubungan secara signifikan dengan kejadian keracunan pestisida pada tenaga kerja di tempat penjualan pestisida. Berdasarkan uji multivariat menggunakan uji regresi logistik diperoleh hasil bahwa variabel yang paling berhubungan dengan kejadian keracunan pestisida yaitu pemakaian alat pelindung diri (p=0,049) dan praktek saat mengelola pestisida (p = 0,021). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu tenaga kerja yang bekerja di tempat penjualan pestisida sebanyak 66,1% mengalami keracunan pestisida. Upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari pestisida yaitu perlunya pelatihan bagi pengelola maupun pekerja di tempat penjualan pestisida, penggunaan alat pelindung diri, pemeriksaan kesehatan secara berkala dan perbaikan kondisi sanitasi lingkungan kerja di tempat penjualan pestisida.