HUBUNGAN RIWAYAT PAPARAN PESTISIDA DENGAN KEJADIAN GOITER PADA PETANI HORTIKULTURA DI KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG
Main Author: | Hendra , Budi Sungkawa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.undip.ac.id/8781/1/Hendra_Budi.pdf http://eprints.undip.ac.id/8781/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang, pestisida merupakan obat-obatan atau senyawa yang bersifat racun, digunakan untuk membasmi jasad pengganggu tanaman, baik hama, penyakit maupun gulma. Penggunaan pestisida yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak negatif. Dampak buruk dari pestisida ini dapat bersifat akut maupun kronis. Keracunan pestisda yang bersifat sistemis dapat menyerang sistem syaraf, hati, sistem kekebalan dan keseimbangan hormonal. Hasil pemeriksaan pada petani di Kecamatan Ngablak didapat hasil 98 % mengalami keracunan pestisida.Hasil studi menunjukan bahwa 17,5% petani hortikultura di Kecamatan Ngablak mengalami goiter. Tujuan, mengetahui hubungan riwayat paparan pestisida dengan kejadian goiter pada petani hortikultura di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Metode, penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol dengan 68 kasus dan 68 kontrol. Varibel yang diteliti adalah : umur, tingkat pendidikan, masa kerja, lama kerja per hari, jenis pestisida, dosis pestisida, frekuensi penyemprotan, waktu penyemprotan, posisi petani terhadap arah angin dan penggunaan alat pelindung diri. Hasil penelitian, menunjukan bahwa variabel yang memberikan hasil bermakna adalah : Umur (OR = 3,83; CI 95% = 1,88 – 7,81), Masa Kerja (OR = 12, 79; CI 95% = 2,85 – 57,53), Lama Kerja per Hari (OR = 2,47; CI 95% = 1,16 – 5,23), Jenis Pestisida (OR = 5,86; CI 95% = 2,73 – 12,56), Dosis Pestisida (OR = 2,96; CI 95% = 1,37 – 6,42), Frekuensi Penyemprotan (OR = 4,69; CI 95% = 2,28 – 9,69), Posisi petani terhadap Arah Angin (OR = 3,07; CI 95% = 1,39 – 6,77), Penggunaan Alat Pelindung Diri (OR = 3,18; CI 95% = 1,57 – 6,41). Kesimpulan, faktor risiko masa kerja petani, lama kerja per hari, jenis pestisida, frekuensi penyemprotan, posisi terhadap arah angin, dan penggunaan alat pelindung diri berpengaruh terhadap kejadian goiter dengan probabilitas sebesar 33,78%. Saran, perlunya perbaikan praktek sehari-hari yang berkaitan dengan penggunaan pestisida