UJI ANTIMIKROBA EKSTRAK KUNYIT PUTIH (Curcuma mangga Val.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, KHAMIR Candida albicans, DAN JAMUR Aspergillus niger

Main Author: Hapsari, Riza
Format: Proceeding NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2008
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/7506/1/Abstrak_RizaHapsari.pdf
http://kimia.undip.ac.id
http://eprints.undip.ac.id/7506/
Daftar Isi:
  • Mikroba merupakan organisme hidup berukuran mikroskopis yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita. Beberapa mikroorganisme menyebabkan penyakit, yaitu yang bersifat patogen seperti bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, khamir Candida albicans, dan jamur Aspergillus niger. Senyawa kurkumin dari beberapa tumbuhan bersifat bioaktif sebagai antimikroba, adanya kandungan senyawa kurkumin dalam kunyit putih (C. mangga Val.) maka dimungkinkan kunyit putih juga memiliki sifat antimikroba. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian sifat antimikroba ekstrak kunyit putih, penentuan Konsentrasi Hambatan Minimum (KHM) ekstrak kunyit putih, dan pembandingan daya antimikroba ekstrak kunyit putih dengan antibiotik sebagai antimikroba terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, khamir Candida albicans, dan jamur Aspergillus niger. Tahap-tahap pengujian antimikroba ekstrak kunyit putih adalah pembuatan ekstrak kunyit putih, regenerasi mikroba, dan uji antimikroba. Pengujian antibakteri dan antikhamir menggunakan metode cakram, sedang uji antijamur menggunakan metode sebar. Berdasarkan penelitian, dari pengujian antimikroba ekstrak kunyit putih diperoleh luas zona hambat, yang menunjukkan bahwa ekstrak kunyit putih mempunyai sifat antimikroba. KHM ekstrak kunyit putih terhadap P. aeruginosa, A. niger, S. aureus, dan C. albicans berturut-turut adalah 0,7 %; 2 %; 3 %; dan 5 % dengan luas zona hambat 5,30 mm2; 50,33 mm2, 4,60 mm2, 2,96 mm2. Perbandingan rata-rata luas zona hambat ekstrak kunyit putih 80% terhadap antibiotik 0,02% pada A. niger, P. aeruginosa, S. aureus, dan C. albicans berturut-turut adalah 2,5 kali; 0,7 kali; 0,6 kali; dan 0,5 kali antibiotik 0,02%.