STUDI KEPADATAN TIKUS DAN PINJAL DI PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG 2005

Main Author: PURWANTO, SONI PURWANTO
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2005
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/5392/1/2363.pdf
http://www.fkm.undip.ac.id
http://eprints.undip.ac.id/5392/
Daftar Isi:
  • Tikus mempunyai peranan dalam penyebaran penyakit tular rodensia terutama penyakit pes yang menjadi hospes perantara dari pinjal sebagai vektor penyebab penyakit pes. Menurut sejarah penyakit pes masuk ke Jawa Tengah pad tahun 1916 melalui tikus dan pinjal terinfeksi pes yang terbawa oleh kapal barang yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Dengan meningkatnya arus transportasi barang dan penumpang melalui pelabuhan laut dan sejarah penyebaran penyakit pes maka perlu dilakukan penelitian di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kondisi kepadatan tikus dan pinjal guna upaya pemberantasan dan pengendaliannya di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2005 di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan sampel tikus dilakukan dengan cara memasang perangkap hidup di daerah perimeter dan daerah buffer kemudian tikus disisir untuk mendapatkan pinjal. Hasil penelitian di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ditemukan tiga jenis tikus yaitu Rattus tanezumi, R.norvegicus, R.exulans dan satu cecurut yaitu Suncus murinus. keberhasilan penangkapan/ kepadatan tikus tertinggi di daerah buffer(20,75%) dan terendah pada daerah perimeter (7,5%). Dari empat jenis tersebut yang paling dominant adalah R.tanezumi. Pinjal yang ditemukan sebagai ektoparasit pada tubuh tikus seluruhnya adalah Xenopsylla cheopis(100%). Infestasi pinjal dari 98 ekor tikus yang tertangkap didapatkan 36 ekor tikus (36,7%). Jenis tikus yang paling banyak terinfestasi pinjal adalah R.tanezumi (75%). Indeks pinjal di daerah perimeter/gudang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah buffer/pemukiman dan secara umum masih di atas 1 yaitu 1,02. Berdasarkan Indikator sistem kewaspadaan terhadap penularan penyakit pes yaitu Indeks pinjal khusus X.cheopis > 1 dan Infestasi pinjal > 30%, maka Pelabuhan Tanjung Emas Semarang perlu waspada terhadap penularan penyakit pes di wilayah kerjanya sehingga perlu dilakukan upaya pengendalian terhadap populasi tikus dan pinjal. Kata Kunci: Kepadatan tikus dan pinjal