Daftar Isi:
  • Kota Tangerang Selatan sebagai kota strategis yang berbatasan langsung dengan ibukota DKI Jakarta ditambah tersedianya berbagai fasilitas umum baik di bidang transportasi, kesehatan, pendidikan, perdagangan dan jasa menjadikan kota ini sebagai salah satu tujuan urbanisasi penduduk sehingga pertumbuhan penduduk terus meningkat. Fenomena backlog atau kekurangan pasokan perumahan ini akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu, muncul konsep baru dalam pembangunan perumahan menjadi vertikal. Kondisi sosial dan ekonomi penduduk di Kota Tangerang Selatan cukup beragam, namun didominasi oleh penduduk kalangan menengah keatas. Pesatnya pembangunan apartemen di Kota Tangerang Selatan didorong permintaan dari penduduk yang memiliki daya beli tinggi dan bergaya hidup modern serta tumbuhnya kawasan bisnis CBD (Central Business District) di BSD City Kecamatan Serpong, Bintaro Kecamatan Pondok Aren, dan Alam Sutera Kecamatan Serpong Utara. Kajian diawali dengan menganalisa data perkembangan penduduk Kota Tangerang Selatan mulai dari tingkat pendapatan dan tingkat konsumsi. Selain itu, kebijakan tata ruang wilayah setempat menjadi hal penting dalam perencanaan pembangunan apartemen. Pendekatan perancangan dimulai dari pendekatan fungsional dengan memperhatikan pelaku aktivitas, kebutuhan ruang, pola sirkulasi ruang, kebutuhan unit hunian, dan standar besaran ruang. Pendekatan terhadap aspek kontekstual dilakukan dalam menentukan lokasi lahan dan optimalisasi lahan untuk menghitung jumlah unit hunian. Pendekatan arsitektural memperhatikan kearifan lokal, fungsionalitas, dan prinsip - prinsip green architecture. Sebagai kesimpulan, hasil program ruang yang diperlukan, serta gambar – gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain.