GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM KEWASPADAAN TRANSMISI DI BANGSAL RAWAT INAP RSUD KOTA SEMARANG

Main Authors: Luthfiana, Endah, Ardani, M. Hasib
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/49429/1/ENDAH_LUTHFIANA%2C_HASIB_ARDANI._GAMBARAN_PELAKSANAAN_PROGRAM_KEWASPADAAN_TRANSMISI_DI_BANGSAL_RAWAT_INAP_RSUD_KOTA_SEMARANG.pdf
http://eprints.undip.ac.id/49429/
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Endah Luthfiana Gambaran Pelaksanaan Program Kewaspadaan Transmisi di Bangsal Rawat Inap RSUD Kota Semarang xv + 68 Halaman + 14 Tabel + 3 Gambar + 20 Lampiran Kewaspadaan transmisi merupakan kewaspadaan yang diterapkan pada pasien yang sudah dicurigai terinfeksi kuman tertentu dan dikelompokkan menjadi 3 yaitu kewaspadaan transmisi kontak, droplet dan airborne. Data IRM RSUD Kota Semarang tahun 2013 menunjukkan tingkat ILO 0.33%, VAP 0.35%, ISK 0.03%, pneumonia 0.71%, flebitis 0.13%, sepsis 1.31%, dan reaksi transfusi 1.94%, atau menunjukkan tingkat infeksi nosokomial cukup tinggi. Selain iturumah sakit belum memisahkan ruangan pasien sesuai jenis penyakit atau cara penularannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program kewaspadaan transmisi di bangsal rawat inap RSUD Kota Semarang. Penelitian ini adalah sebuah studi deskriptif eksploratif dengan pendekatan cross sectional. Total sampel penelitian ini adalah 139 perawat ruang rawat inap RSUD Kota Semarang. Data diambil menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan statistik distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan perawat telah melaksanakan program kewaspadaan transmisi sebesar 87.5%, kewaspadaan transmisi kontak 89.5%, kewaspadaan transmisi droplet 84.3%, kewaspadaan transmisi airborne 84.3%, dengan ketersediaan sarana, fasilitas, dan informasi penunjang sebesar 71%. Saran yang diberikan kepada KPPI dan IPCN yaitu agar membuat SPO kewaspadaan transmisi, mengusulkan pengadaan sarana dan fasilitas penunjang dan mengadakan pelatihan terkait pelaksanaan kewaspadaan transmisi.Selain itu, perawat perlu meningkatkan pelaksanaan program kewaspadaan transmisi terutama pada transmisi droplet dan airborne. Kata Kunci : kewaspadaan transmisi, rumah sakit, perawat Daftar Pustaka : 39 (2005-2014)