Penilaian dan Pemetaan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa di Kecamatan Mijen, Kota Semarang
Main Authors: | Abdulkarim A., Moh Nur, Sariffuddin, Sariffuddin, Ardiansyah, Septa Yuda |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.undip.ac.id/49061/1/1.2.Prosiding_Moh_Nur_Abdulkarim_A.pdf http://eprints.undip.ac.id/49061/ |
Daftar Isi:
- Adanya peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan di perkotaan memerlukan lahan. Disisi lain adanya pertambahan penduduk tersebut memerlukan supply bahan pangan yang banyakartinya diperlukan lahan pertanian yang luas, ditambah dengan adanya kualitas tanah yang baik sehingga akan mendukung dalam peningkatan pangan.Tanahmerupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan, pemanfaatnya harus melibatkan upaya pengendalian kerusakan lahan agar kelestarinnya dapat terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk “Penilaian dan Pemetaan Kerusakan Lahan Untuk Produksi Biomassa di Kecamatan Mijen Kota Semarang”. Empat metode tahapan utama dalam proses pembuatan peta kerusakan lahan untuk produksi biomassa yaitu penentuan peta kondisi awal tanah, pembuatan potensi kerusakan tanah, verifikasi lapangan, dan penetapan status kerusakan tanah. Pengambilan 55 titik sampel di Kecamatan Mijen mempertimbangkan 10 parameter yaitu ketebalan solum, batuan permukaan, parameter pH, daya hantar listrik, komposisi fraksi pasir, berat isi, prositas total, derajat pelulusan air, redoks dan mikroba. Untuk penilaian status kerusakan tanah setiap parameternya dilakukan dengan metode pembobotan dan skoring. Hasil penelitian menunjukan bahwa status kerusakan lahan di Kecamatan mijen yaitu rusak ringan dengan luas sebesar 4.200,17 hektar atau sekitar 72,99% dari seluruh luas Kecamatan Mijen. Luasan kategori rusak ringan tertinggi berada pada Kelurahan Wonoplumbon, Mijen dan Kedungpane. Sedangkan yang paling rendah di Kelurahan Polaman dan Karangmalang. Paramter yang paling berpengaruh dalam kerusakan lahan di Kecamatan Mijen adalah redoks, derajat pelulusan air dan berat isi. Sedangkan parameter ketebalan solum, batuan permukaan, parameter pH, daya hantar listrik, komposisi fraksi pasir,prositas total, dan mikroba masih dalam kategori diambang batas.