BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI UNGKAPAN PANTANGAN DALAM MASYARAKAT TIDUNG DI SALIMBATU KALIMANTAN UTARA

Main Author: Fitriansyah, Fitriansyah
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/48990/6/Tesis_-_Fitriansyah.pdf
http://mli.undip.ac.id
http://eprints.undip.ac.id/48990/
Daftar Isi:
  • Ungkapan pantangan masyarakat Tidung di Salimbatu merupakan kearifan lokal yang masih hidup dan berkembang seiring dengan peradaban. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap bentuk, makna, dan fungsi ungkapan pantangan. Metode pengumpulan data adalah observasi dan wawancara. Metode analisis data menggunakan metode Agih dan Padan. Hasil penelitian menunjukan bentuk ungkapan pantangan yang digunakan bisa dikelompokan menjadi frasa nomina, klausa, dan kalimat. Sedangkan untuk maknanya terdapat sebelas makna yaitu: (1) mendidik, (2) waktu dan hari, (3) kebersihan, (4) kepohonan, (5) penyakit, (6) anggota tubuh, (7) kerigon “kotor”, (8) mistis, (9) kesabaran, (10) keharmonisan keluarga, (11) ketertiban, (12) membunuh binatang. Menurut fungsinya ungkapan pantangan memiliki empat fungsi (1) fungsi konatif, (2) fungsi referensial, (3) fungsi fatik, (4) fungsi metalinguistik.