PENGARUH PENAMBAHAN BENTONIT PADA PROSES PELLETING TERHADAP TOTAL BAKTERI DAN TOTAL FUNGI PADA PELLET LIMBAH PENETASAN SEBAGAI BAHAN PAKAN ALTERNATIF

Main Authors: NUGROHO, Aprilian Adi, SULISTIYANTO, Bambang, SUMARSIH, Sri
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.undip.ac.id/48441/1/COVER.pdf
http://eprints.undip.ac.id/48441/2/BAB_I.pdf
http://eprints.undip.ac.id/48441/3/BAB_II.pdf
http://eprints.undip.ac.id/48441/4/BAB_III.pdf
http://eprints.undip.ac.id/48441/5/BAB_IV.pdf
http://eprints.undip.ac.id/48441/6/BAB_V.pdf
http://eprints.undip.ac.id/48441/
Daftar Isi:
  • APRILIAN ADI N. 23010111130097. 2016. Pengaruh Penambahan Bentonit pada Proses Pelleting terhadap Total Bakteri dan Total Fungi pada Pellet Limbah Penetasan sebagai Bahan Pakan Alternatif. (Effect of Bentonite Addition in Pelletizing Process to the Total Bacteria and Total Fungi of Hatchery Waste Pellet as an Alternative Feedstuff). (Pembimbing: BAMBANG SULISTIYANTO dan SRI SUMARSIH) Penelitian dilakukan untuk mengkaji pengaruh penambahan bentonit pada proses pengolahan terhadap total bakteri dan total fungi pada Pellet limbah penetasan sebagai bahan pakan alternatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – Juni 2015 di Laboratorium Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Analisis total bakteri dan total fungi dilaksanakan di SMK Theresiana, Semarang. Penelitian menggunakan materi berupa limbah penetasan ayam yang berkomposisi cangkang telur, telur busuk, telur gagal menetas, dan Day Old Chicken (DOC) afkir, bentonit, onggok, medium Nutrient Agar (NA) untuk menghitung total bakteri dan medium Sabouraud Dextrose Agar (SDA) untuk menghitung total fungi. Alat yang digunakan adalah ember dan plastik, blender, mesin pengering, Pelleter, peralatan analisis bakteri dan fungi (tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, bunsen, spinball, inkubator) Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Penambahan bentonit saat pengolahan dibedakan pada aras perlakuan yaitu (T0 = 0%), (T1 = 2%), (T2 = 4%) dan (T3 = 6%). Parameter yang diamati adalah total bakteri dan total fungi pada Pellet hasil olahan limbah penetasan. Hasil Penelitian menunjukan bahwa penambahan bentonit dalam pengolahan limbah penetasan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) menurunkan total bakteri (T0, T1, T2 dan T3 berturut-turut adalah 7,0 x 107 ; 4,9 x 107 ; 2,9 x 107 ; dan 1,5 x 107 cfu/g) dan total fungi (T0, T1,T2 dan T3, berturut-turut adalah 6,4 x 106 ; 4,3 x 106 ; 2,1 x 106 dan 8,9 x 104 cfu/g). Kesimpulan yang diperoleh adalah penambahan adsorben bentonit pada pengolahan limbah penetasan sampai dengan taraf 6% dapat menekan total bakteri maupun fungi sehingga dapat meningkatan tingkat keamanan produk Pellet limbah penetasan sebagai bahan pakan alternatif.