PERBEDAAN ASUPAN VITAMIN A DAN SENG SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) BUBUR INSTAN BERBASIS IKAN GABUS DAN LABU KUNING PADA BALITA GIZI KURANG
Main Authors: | ‘Aini, Hurul, Noer, Etika Ratna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.undip.ac.id/48424/1/802_HURUL_%E2%80%98AINI.pdf http://expocpnsbumn.blogspot.co.id/ http://eprints.undip.ac.id/48424/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Masalah gizi kurang pada balita perlu diperhatikan karena angka prevalensi yang masih tinggi. Faktor penyebab langsung gizi kurang adalah rendahnya asupan makanan. Salah satu cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan pemberian makanan pembantu ASI (MP-ASI) berupa bubur instan berbasis ikan gabus dan labu kuning yang merupakan sumber seng dan vitamin A. Tujuan : Menganalisis perbedaan jumlah asupan vitamin A dan seng sebelum dan setelah pemberian MP-ASI bubur instan berbasis ikan gabus dan labu kuning. Metode : Penelitian pra eksperimental dengan pendekatan one group pre and post test design. Subjek merupakan 10 anak gizi kurang umur 12-24 bulan yang dipilih dengan cara sampling jenuh. Data konsumsi makanan diperoleh melalui wawancara menggunakan food recall 24 jam dilakukan 2 kali sebelum dan 4 kali selama 2 minggu intervensi. Data status gizi diperoleh dari data sekunder. Analisis bivariat menggunakan uji paired sampel t test dan analisis multivariat menggunakan uji regresi linier ganda. Hasil : Sepuluh subjek (3 laki-laki dan 7 perempuan) telah meyelesaikan penelitian . Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan jumlah asupan vitamin A dan seng sebelum dan setelah pemberian MP-ASI bubur instan ikan gabus dan labu kuning (p<0,05). Namun, hasil analisis multivariate menunjukkan bahwa variabel perancu juga memiliki pengaruh terhadap peningkatan asupan seng. Simpulan : Intervensi MP-ASI bubur instan berbasis ikan gabus dan labu kuning selama 2 minggu memiliki hasil yang signifikan terhadap peningkatakan asupan vitamin A dan seng. Namun, hasil analisis multivariate menunjukkan bahwa variabel perancu juga memiliki pengaruh terhadap peningkatan asupan seng.